Show simple item record

dc.contributor.advisorS. M. H.Tampubolon
dc.contributor.advisorKuntjoro, Sri Utami
dc.contributor.advisorSinaga, Bonar M.
dc.contributor.authorMarmen S, Jerry
dc.date.accessioned2023-09-20T23:46:57Z
dc.date.available2023-09-20T23:46:57Z
dc.date.issued1993
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/125108
dc.description.abstractPaket kebijakan Oktober 1988 sebagai bagian dar i kebijakan deregulasi ekonomi d i bidang perbankan telah merangsang pertumbuhan jumlah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Indonesia, khususnya di daerah pedesaan dan pinggiran kota di pulau Jawa. Kegiatan utama BPR adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya dalam bentuk pinjaman berskala kecil. Dalam mengoptimalkan kegiatannya, terutama dalam hal penyaluran kredit, ada banyak kesulitan yang dihadapi oleh BPR. Penelitian ini bertujuan mempelajari kinerja ekonomi BPR dilihat dari kondisi skala usaha, perilaku permintaan input dan penawaran output. Analisis dilakukan dengan menggunakan fungsi biaya translog dan fungsi keuntungan translog. Dari fungsi biaya dapat diturunkan fungsi permintaan input variabel. Dari fungsi keuntungan, selain dapat diturunkan fungsi permintaan input, juga dapat diturunkan fungsi penawaran output. Data dikumpulkan dengan cara menyebar kuesioner terstruktur kepada seluruh (173) BPR yang beroperasi di Kabupaten Boger, Tangerang dan Bekasi (BOTABEK). Kuesioner yang kembali dan terisi lengkap hanya 96 buah. Dari pengecekan ulang di lapangan ternyata hanya 80 BPR yang datanya dapat digunakan. Pendugaan parameter dilakukan dengan menggunakan metode Seemingly Unrelated Regression (SUR) dan Ordinary Least Square Method (OLS). ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFinanceid
dc.subject.ddcCredit systemid
dc.titleAnalis skala usaha, fungsi permintaan input dan fungsi penawaran output bank perkreditan rakyatid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record