View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Forestry and Environment
      • UT - Forest Management
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Forestry and Environment
      • UT - Forest Management
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Respon Pelaku Usaha Hutan Rakyat Terhadap Kebijakan Surat Keterangan Asal Usul Kayu (Studi Kasus di Desa Jugalajaya, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor).

      Thumbnail
      View/Open
      Fulltext (789.0Kb)
      Date
      2011
      Author
      Rifa'i, Ikhsan Arief
      Nugroho, Bramasto
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Penelitian ini dilaksanakan di Desa Jugalajaya, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor pada Bulan Mei – Juni 2011. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Data yang dikumpulkan berupa data primer yang terdiri dari data responden, proses adopsi implementasi kebijakan SKAU, respon masyarakat atau petani serta stakeholders terkait terhadap implementasi kebijakan SKAU, dan permasalahan dalam pelaksanaan SKAU. Data sekunder yang dikumpulkan adalah kondisi umum fisik daerah penelitian dan potensi hutan rakyat. Penilaian proses adopsi menggunakan teori Rogers dan Shoemaker (1971) yang menyebutkan bahwa proses-proses adopsi terdiri dari 5 tahap, yaitu : tahap sadar, tahap minat, tahap evaluasi, tahap percobaan, dan tahap adopsi. Sedangkan penilaian respon mengunakan teori Sajogyo dan Pudjiwati (2002) yang menyebutkan bahwa respon terbagi menjadi 3 macam yaitu : respon positif, respon negatif, dan respon netral. Respon yang ditunjukkan oleh petani terhadap SKAU adalah negatif, karena dari kelima tahapan adopsi, hanya tahap sadar, tahap minat, dan tahap evaluasi saja yang dilakukan oleh petani, sedangkan tahap percobaan dan tahap adopsi tidak dilakukan karena sistem penjualan kayu melalui tengkulak. Respon tengkulak/pengusaha kayu dan Pejabat Desa terhadap SKAU adalah netral, karena kelima tahapan adopsi dilaksanakan tetapi tidak sesuai dengan isi Peraturan tentang SKAU. Sedangkan Respon Pejabat Dinas Kehutanan terhadap SKAU adalah positif, karena kelima tahapan adopsi dilaksanakan dan sesuai dengan isi Peraturan tentang SKAU. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan SKAU diantaranya : dokumen SKAU yang digunakan, sistem penjualan kayu di hutan rakyat, jenis kayu yang diangkut, serta kurangnya sosialisasi dan pengawasan dari Pejabat Dinas Kehutanan
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/125040
      Collections
      • UT - Forest Management [3201]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository