| dc.description.abstract | Metana (CH4) merupakan salah satu gas rumah kaca yang panting karena mempunyai kontribusi yang cukup besar (15 %} terhadap pemanasan global, dan pertambahan konsentrasinya di atmosfir sangat pesat yakni meningkat sebesar 1 % per tahun. Gas tersebut juga sangat efektif menyerap sinar infra merah. Salah satu sumber gas CH4 di permukaan bumi adalah rayap (Insecta : Isoptera). Walaupun penelitian tentang biologi rayap sebagai hama telah banyak dilakukan di Indonesia akan tetapi belum ada data tentang emisi CH4 dari serangga tersebut. Padahal Indonesia merupakan negara dengan kelimpahan jenis rayap yang tinggi serta mempun yai ragam dan volume biomass (sebagai mak ana·n rayap) yang tinggi. suatu penelitian telah dilakukan untuk mengetahui : (1) fluks CH4 dari tiga jenis rayap (a) Macrotermes gilvus Hagen famili Termitidae, (b} Coptotermes curvignathus Holmg reen famili Rhinotermitidae, (c} Cryptotermes cyn6cephalus Light famili Kalotermitidae; (2) jumlah koloni bakteri anaerob yang terdapat pada suspensi hind gut (proctodeal, usus belakang) dari tiga jenis rayap yang diteliti; (3) kemampuan koloni bakteri anaerob menghasilkan gas pada hind gut dari tiga jenis rayap yang diteliti; (4) flu ks CH 4 dari Cryptotermes cynocephalus yang diberi kayu (a) Hevea brasiliensis Muell. Arg. (karet), (b) Elaies guineensis Jacq.(kelapa sawit), dan (c) Pinus merkusii Jungh et de Vriese (pinus); (5) hubungan antara fluks cH4 dari cryptotermes cynocephalus dengan laju konsumsi pada : (a) kayu ka ret, (b) kayu kelapa sawit dan (c) kayu pinus, oleh rayap; (6) fluks CH 4 dari koloni M. gilvus; dan (7) pengaruh ukuran koloni M. gilvus terhadap fluks CH4. ... | id |
