Gejala modern dan gejala tradisional dalam pemilihan teknologi, organisasi sosial dan arti subjektif oleh petani kecil yang sedang menglami modernisasi: studi kasus pada petani peserta PIR-BUN tanaman karet di Propinsi Sumatera Selatan
View/ Open
Date
1994Author
Fadjar, Undang
Tjondronegoro, Sediono M. P.
Faryoto, Andin H.
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sejauhmana petani peserta PIRBUN
(petani kecil) mampu "berbaur" dengan sistem sosial pertanian modern
sebagai mana ditawarkan "agen pengubah". Mengingat latar belakang
"otonorni" petani peserta terhadap kebun milkinya (kebun plasma dan kebun
mandiri) berbeda serta latar belakang pengalarnan petani peserta dalam
pertanian komersial berbeda, maka secara lebih khusus tujuan penelitian ini
adalah: 1) Mengidentifikasi keragaman pilihan teknologi. organisasi sosial, dan
arti subjektif petani peserta bila tingkat otonomi mereka terhadap aktivitas
produktifnya berlainan, 2) Mengidentifikasi keragaman pilihan teknologi,
organisasi sosial, dan arti subjektif petani peserta bila pengalaman mereka
dalam pertanian komersial berbeda, 3) mengidentifikasi berbagai faktor
eksternal dan faktor internal yang mempengaruhi petani peserta dalam memilih
teknologi, organisasi sosial, dan arti subjektif.
Penelitian ini dilaksanakan sebagai suatu studi kasus, di dua lokasi PIRBUN,
yaitu PIR-BUN Transmigrasi Batumarta dan PIR-BUN Talang Jaya.
Kedua lokasi ini dipilih secarn sengaja (purposif) berdasarkan pertimbangan
bahwa hampir seluruh petani peserta PIR-BUN di lokasi pe nelitian
Transmigrasi Baturnarta lebih berpengalaman dalam usaha pertanian
subsisten/pertanian tanaman pangan ( berasal dari Jawa), dan sebagian besar
petani peserta PIR-BUN Talang Jaya lebih berpengalaman dalam usaha
pertanian komersial/pertanian tanaman karet (berasal dari Sumatera).
Mengingat tana man karet merupakan komoditi perdagangan, maka mereka
yang lebih banyak terlibat dalam pertanian tanaman karet diduga lebih banyak
terlibat dalam sistem sosial modern.
Unit sosial yang dijadikan tempat kajian di masing-masing lokasi adalah
sebuah komunitas petani peserta setingkat dusun. Di dusun tersebut tempat
tinggal petani peserta berdekatan (bertetangga). Selain itu tanaman di kebun
plasma milik mereka berumur sama.
Pengumpulan data dilaksanakan melalui observasi dan wawancara.
Obervasi dilaksanakan dengan cara meng amati aktivitas produktif petani
peserta di kebun plasma dan di kebun mandiri, sedangkan wawancara
dilaksa nakan terhadap responden dan informan. Observasi pendahuluan
dilaksanakan bulan Agustus 1992. Observasi lebih lanjut dan wawancara
dilaksanakan pada bulan Nopember sampai dengan Desember 1992. ...
Collections
- MT - Human Ecology [2247]