Show simple item record

dc.contributor.advisorAnwar, Affendi
dc.contributor.advisorNasoetion, Lutfi Ibrahim
dc.contributor.advisorMudikdjo, Koeswardhono
dc.contributor.authorHarto, Muhamad Syukri
dc.date.accessioned2023-09-12T02:34:04Z
dc.date.available2023-09-12T02:34:04Z
dc.date.issued1994
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124629
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: karakteristik/ciri dari setiap lapisan masyarakat nelayan; hubungan kerja antara nelayan non tradisional (patron) dengan buruh nelayan serta dengan nelayan tradisional pemilik (client); hambatanhambatan yang mungkin dihadapi dalam usaha meningkatkan pendapatan nelayan serta distribusinya; dan implikasi hubungan patron - client masyarakat nelayan terhadap keadaan sosial ekonomi nelayan. v Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Bangko (Bagan Siapi-api) Kabupaten Bengkalis - Riau, dengan menggunakan data primer dan sekunder. pata primer diperoleh melalui wawancara pada setiap lapisan rumah tangga nelayan di 2 desa. Untuk menelaah hubungan kerja patron - client masyarakat nelayan dan implikasinya terhadap keadaan sosial ekonomi nelayan seperti kondisi perumahan, tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, pola pengeluaran, peluang berusaha, peluang bekerja serta peranan kelembagaan melalui programnya, dianalisa dengan deskreptif. Sedangkan tingkat pendapatan dan distribusinya dianalisa dengan konsep return to owned resources dan rasio gini. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa berdasarkan perbedaan peranan dalam hubungan kerja nelayan serta jenis unit tangkapan yang digunakan, maka masyarakat nelayan dapat dirinci dalam 4 lapisan yakni: nelayan non tradisional, nelayan tradisional pemilik, buruh nelayan non tradisional dan buruh nelayan tradisional pemilik dengan ciri-ciri yang berbeda. Perbedaan ini digambarkan oleh perbedaan kemampuan dalam penyediaan modal usaha, sehingga menyebabkan terjadinya hubungan kerja yang bersifat patron - client. Berdasarkan tipologinya, terdapat satu patron dengan tiga pelapisan yakni: (I) patron, memiliki unit tangkapan, unit pengolahan ikan (bangliaw), dan modal dipinjamkan, disebut nelayan non tradisional I (patron); (2) patron yang sekaligus client dari patron, memiliki unit tangkapan dan modal dipinjamkan, disebut nelayan non tradisional II; (3) client yang sekaligus patron buruh nelayan, memiliki unit tangkapan, disebut nelayan tradisional pemilik; (4) client yang terdiri dari buruh nelayan non tradisional dan tradisional pemilik, disebut bumh nelayan. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcFisheriesid
dc.subject.ddcFishermanid
dc.subject.ddcSocial standardsid
dc.titleStudi pola patron-client masyarakat nelayan dan implikasinya terhadap keadaan sosial ekonomi nelayan: studi kasus di Kecamatan Bangko Kabupaten Dati II Bengkalis Riauid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record