Show simple item record

dc.contributor.advisorAnwar, Affendi
dc.contributor.advisorPakpahan, Agus
dc.contributor.advisorD. S. Priyatsono
dc.contributor.authorHoesin, Wagiarto
dc.date.accessioned2023-09-12T02:33:14Z
dc.date.available2023-09-12T02:33:14Z
dc.date.issued1994
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124624
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran dan pengetahuan tentang { 1) potensi komodi tas yang dihasilkan pada wilayah penelitian yang tersedia untuk dipasarkan, (2) pemasaran usahatani di lahan kering, yang meliputi struktur pasar (market structur), perilaku pasar (market conduct) dan keragaan pasar (market performance), (3) usaha petani miskin dalam memasarkan hasil usahataninya. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Grobogan Jawa Tengah pada bulan Mei sampai dengan bulan September 1992. Dalam penelitian ini dilakukan analisa marjin, analisa keterkaitan pasar (antara pasar konsumen dan pasar produsen, antara pasar yang setingkat) serta analisa rasio biaya dan manfaat, untuk masing-masing mengetahui tingkat efisiensi pasar, keterkaitan pasar secara horizontal dan vertikal, dan besarnya manfaat yang diterima untuk setiap pelaku pemasaran. Sistem pemasaran dari suatu wilayah memegang peranan penting mengingat sistem ini menghubungkan petani produsen dengan para konsumen produk pertanian dari suatu wilayah. Wilayah lahan kering yang merupakan suatu tempat di mana masyarakat yang kurang beruntung (miskin) bermukim adalah suatu wilayah yang umumnya merupakan lahan yang kurang subur terutama untuk tanaman pangan. Lahan yang kurang subur serta kemampuan petani yang terbatas menyebabkan komodi tas yang dihasilkan dan diperdagangkan per petani relatif kecil. Kecilnya potensi wilayah menyebabkan tidak banyak pedagang yang mau membeli langsung ke sentra-sentra produksi. Kondisi ini dimanfaatkan pedagang desa yang terbatas jumlahnya untuk menguasai pasar pedesaan dan berusaha memperoleh marjin keuntungan yang tinggi. Keterisoliran lokasi petani produsen makin mengurangi kesempatan petani untuk mendapatkan nilai tambah dari produk yang dihasilkan. Oleh karena itu selain peningkatan produksi, maka pemasaran merupakan salah satu mata rantai yang tak dapat diabaikan dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Secara umum upaya penanggulangan kemiskinan adalah memberikan kesempatan yang lebih luas kepada masyarakat miskin agar dapat meraih pendapatan yang lebih baik. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcMarketingid
dc.subject.ddcagricultural productsid
dc.titlePemasaran hasil-hasil pertanian di lahan kering dan kemiskinan di pedesaan Kabupaten Groboganid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordDryland;id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record