Show simple item record

dc.contributor.advisorSiregar, Iskandar Zulkarnaen
dc.contributor.advisorKrisnawati, Haruni
dc.contributor.authorIskandar, M
dc.date.accessioned2023-09-11T00:08:46Z
dc.date.available2023-09-11T00:08:46Z
dc.date.issued2023-09
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124598
dc.description.abstractBerbagai sektor dilibatkan untuk mensukseskan target Enhanced NDC Indonesia, salah satunya adalah sektor Forestry and Other Land Uses (FOLU). Implementasi pengelolaan hutan lestari (SFM) oleh PBPH memiliki kontribusi nyata terhadap aksi mitigasi perubahan iklim ditingkat tapak. Salah satu kegiatan SFM yang sejalan dengan aksi mitigasi adalah penanaman pengayaan tanaman hutan dengan teknik Silvikultur Intensif (SILIN) jenis Shorea leprosula untuk meningkatkan produktivitas hutan, cadangan dan serapan karbon. Tujuan penelitian yaitu menghitung potensi biomassa dan karbon dari tegakan SILIN, menduga proyeksi cadangan karbon tegakan SILIN melalui model dinamika sistem, serta mengetahui komitmen perusahaan untuk mendukung implementasi aksi mitigasi penurunan emisi. Penelitian dilaksanakan di PT Sarmiento Parakantja Timber dengan menggunakan plot terpilih sebanyak 32 plot berdasar pada metode purposive sampling. Plot penelitian berukuran 40 m x 40 m dibangun pada SILIN jalur konvensional, SILIN jalur efektif, SILIN rumpang dan tegakan hutan alam. Tanaman SILIN dan tegakan hutan alam diukur menggunakan metode nondestruktif (tanpa menebang) berupa pengukuran diameter pohon (DBH). Pengukuran karbon dilakukan pada 3 pool karbon, yaitu karbon atas pemukaan tanah, karbon serasah dan karbon bawah permukaan tanah. Penghitungan biomassa tegakan menggunakan model allometrik diatas pemukaan tanah yang tersedia dan dilanjutkan penghitungan karbon mengacu pada SNI 7724:2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tegakan SILIN rumpang memiliki potensi biomassa, cadangan karbon dan serapan karbon cukup optimal melebihi cadangan biomassa dan karbon hutan alam (tegakan referensi) setelah umur tegakan 30 tahun sehingga tercapai Net sink. Tanaman SILIN jalur konvensional dan SILIN jalur efektif sampai dengan umur 30 tahun memiliki stok karbon lebih kecil dari tegakan referensi. Penerapan skenario III dalam model sistem dinamika akan menghasilkan cadangan karbon tanaman SILIN terbesar dibandingkan dengan skenario I dan skenario II. Penerapan skenario III diprediksi akan menghasilkan cadangan karbon tanaman SILIN sebesar 50.260 ton C pada realiasi penanaman tahun 2006 s.d. 2030. Berdasarkan empat kriteria indikator untuk evaluasi pelaksaan SILIN (target luasan, persen tumbuh dan rata-rata riap tanaman), didapatkan nilai akhir sebesar 2,7 sehingga dapat ditarik infomasi bahwa, pelaksanaan SILIN di PT Sarmiento Parakantja Timber dinilai sangat baik. PBPH yang menerapkan teknik SILIN dalam SFM dan sekaligus sebagai aksi mitigasi ditingkat tapak menunjukkan hasil simpanan karbon dan serapan karbon yang meningkat. Upaya pencapaian target penuruan emisi melalui teknik SILIN Shorea leprosula dari sektor FOLU dapat mendukung target Enhanced NDC Indonesia dan FOLU Net Sink tahun 2030.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAksi Mitigasi Penurunan Emisi Karbon Melalui Penerapan Teknik Silvikultur Intensif (SILIN) Di PT Sarmiento Parakantja Timber, Kalimantan Tengahid
dc.title.alternativeMitigation Action to Reduce Carbon Emission through Intensive Silviculture Techniques (SILIN) In PT Sarmiento Parakantja Timber, Central Kalimantanid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordBiomassaid
dc.subject.keywordkarbonid
dc.subject.keywordteknik silvikultur intensifid
dc.subject.keywordNDCid
dc.subject.keywordShorea spp.id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record