Aktivitas Antioksidan Kombucha dari Substrat Ganoderma lucidum dan Camellia sinensis (L.) Kuntze dengan Variasi Waktu Fermentasi
Date
2023Author
Mandalika, Kayla Faza Gustafri
Purwanto, Ukhradiya Magharaniq Safira
Elfirta, Rizki Rabeca
Metadata
Show full item recordAbstract
Kombucha merupakan produk minuman fungsional hasil fermentasi bakteri dan ragi. Penelitian ini bertujuan menentukan formula dan waktu fermentasi terbaik dari kombucha dengan substrat G. lucidum dan teh hijau berdasarkan kandungan fenolik, flavonoid, dan aktivitas antioksidan optimum. Sampel simplisia G. lucidum dan teh hijau dibuat menjadi 5 formula dengan perbandingan 1:0, 3:1, 1:1, 1:3, 0:1. Berdasarkan metode DPPH dan ferric reducing power (FRP), formula yang memiliki aktivitas antioksidan tertinggi didapatkan pada kombucha teh hijau (F5), dengan persen inhibisi dan IC50 DPPH paling optimum (rata-rata H-0 hingga H-17 sebesar 92,05% dan 22,302 µL/mL) serta potensi daya reduksi paling kuat di antara formula lainnya (absorbansi 0,523 pada 700 nm). Kandungan fenolik dan flavonoid pada F5 mencapai 479,729 mg GAE/L kombucha dan 95,766 mg QE/L kombucha. Sementara itu, kombucha G. lucidum (F1) menghasilkan fenolik dan flavonoid yang lebih rendah (nilai optimum 100,407 mg GAE/L kombucha dan 18,564 mg QE/L kombucha). F1 juga menunjukkan aktivitas antioksidan yang rendah, dengan rata-rata nilai inhibisi 32,45% dan IC50 DPPH 78,530 µL/mL serta potensi daya reduksi yang lebih lemah (absorbansi 0,150 pada 700 nm). Adapun variasi waktu fermentasi hampir tidak mempengaruhi aktivitas antioksidan DPPH kombucha. Kombucha is a functional beverage produced by bacterial-yeast fermentation. This study aimed to determine the best formula and fermentation time of kombucha with G. lucidum and green tea substrates for phenolic, flavonoid, and antioxidant content. Samples of G. lucidum and green tea simplisia were made into 5 formulas with ratios of 1:0, 3:1, 1:1, 1:3, 0:1. Based on the DPPH and ferric reducing power (FRP) methods, the formula with the highest antioxidant activity was found to be green tea kombucha (F5), with the most optimal percent inhibition and IC50 DPPH values (D-0 to D-17 average is 92.05% and 22.302 µL/mL) and the strongest reducing power potential among other formulas (absorbance 0.523 at 700 nm). The phenolic and flavonoid contents in F5 reached 479.729 mg GAE/L kombucha and 95.766 mg QE/L kombucha. Meanwhile, G. lucidum kombucha (F1) produced lower phenolics and flavonoids (optimum value of 100.407 mg GAE/L kombucha and 18.564 mg QE/L kombucha). F1 also showed lower antioxidant activity, with an average inhibition value of 32.45% and IC50 DPPH 78.530 µL/mL and weaker reducing potential (absorbance 0.150 at 700 nm). The variation of fermentation time barely affected the DPPH antioxidant activity of kombucha.
Collections
- UT - Biochemistry [1237]