Perencanaan Kawasan Agropolitan Berbasis Daerah Irigasi (Studi Kasus Daerah Irigasi Cihea Kabupaten Cianjur)
Abstract
Hampir seluruh lahan pertanian di Indonesia berlokasi di perdesaan. Dengan
kondisi itu, desa berperan penting untuk menyediakan suplai bahan pangan. Akan
tetapi, terdapat kesenjangan antara wilayah perdesaan dan perkotaan. Untuk
mengatasi hal tersebut, diperlukan perencanaan kawasan agropolitan. Salah satu
wilayah pertanian di Indonesia berada di Daerah Irigasi (DI) Cihea. DI Cihea
dibangun pada masa pemerintahan kolonial Belanda tahun 1879 sampai tahun 1904
dan mulai digunakan pada tahun 1914. DI Cihea memiliki luas area 5.484 hektar.
Penelitian ini bertujuan merencanakan kawasan agropolitan di DI Cihea, Kabupaten
Cianjur. Perencanaan kawasan agropolitan dianalisis menggunakan metode digitasi
rupa bumi dan analisis dari data-data yang sudah dikumpulkan. Terdapat beberapa
penggunaan lahan di DI Cihea, yaitu berupa pertanian tanaman pangan (6.180,29
ha), hutan (5.844,87 ha), kebun/pekarangan (2.807,36 ha), pemukiman (1.574,42
ha), perairan (479,34 ha), serta perdagangan (19,75 ha). Sarana dan prasarana yang
terdapat pada DI Cihea adalah seperti jaringan jalan, jaringan irigasi, wilayah
perdagangan, terminal, gudang, dan tempat penggilingan padi. Hasil analisis
menunjukkan bahwa masih banyak sarana dan prasarana yang perlu dikembangkan. Almost all agricultural land in Indonesia is located in rural areas. Under these
conditions, the village plays an important role in providing food supplies. However,
there is a gap between rural and urban areas. To overcome this, it is necessary to
plan agropolitan areas. One of the agricultural areas in Indonesia is in the Cihea
Irrigation Area (DI). DI Cihea was built during the Dutch colonial administration
from 1879 to 1904 and was put into use in 1914. DI Cihea has an area of 5.484
hectares. This study aims to plan an agropolitan area in DI Cihea, Cianjur Regency.
Agropolitan area planning is analyzed using the topographical digitization method
and analysis of the data that has been collected. There are several land uses in DI
Cihea, namely in the form of food crop agriculture (6.180,29 ha), forests (5.844,87
ha), gardens (2.807,36 ha), settlements (1.574,42 ha), waters (479,34 ha), as well
as trade (19,75 ha). Facilities and infrastructure contained in DI Cihea include a
road network, irrigation network, trading areas, terminals, warehouses, and a rice
mill. The results of the analysis show that there are still many facilities and
infrastructure that need to be developed.