Identifikasi Molekuler Bulu Babi di Kepulauan Seribu Berdasarkan Gen COI dan 16S rRNA sebagai Dasar Pengelolaan Sumberdaya
Date
2023Author
Suratman, Siti Yania Maulani
Ayu, Inna Puspa
Butet, Nurlisa Alias
Metadata
Show full item recordAbstract
Secara ekologis, bulu babi berperan penting dalam ekosistem terumbu karang. Beberapa jenis bulu babi banyak dimanfaatkan dalam industri pangan dan farmasi. Namun, beberapa spesies bulu babi memiliki karakter penciri yang mirip secara morfologi dan berpotensi diidentifikasi sebagai spesies yang sama. Hal ini dapat berdampak pada pengelolaan dan pemanfaatannya. Penelitian ini bertujuan memastikan spesies bulu babi yang ditemukan di Kepulauan Seribu. Spesies bulu babi dipastikan secara molekuler menggunakan marka gen COI dan 16S rRNA. Berdasarkan ciri morfologi, diduga enam spesimen mewakili tiga spesies. Hasil BLASTn menunjukkan validasi enam spesimen sebagai Diadema setosum dan Echinothrix calamaris dengan kisaran 98,93-99,69% dan 95,55-99,23% oleh gen COI. Sementara itu, berdasarkan gen 16S rRNA, kisaran hasil validasi, yaitu 99,83% dan 99,66-100%. Validasi tersebut diperkuat dengan jarak genetik yang memiliki nilai rendah. Kedua jenis bulu babi yang ditemukan di Kepulauan Seribu menunjukkan hubungan kekerabatan yang dekat. Ecologically, sea urchins play an important role in coral reef ecosystems. Some types of sea urchins are widely utilized in the food and pharmaceutical industries. However, some sea urchin species have morphologically similar characteristics and could be identified as similar. This could have an impact on their management and utilization. This study aims to confirm sea urchin species found in Kepulauan Seribu. Sea urchin species were confirmed molecularly using COI and 16S rRNA gene markers. Based on morphological characteristics, six specimens were suspected to represent three species. BLASTn results validated the six specimens as Diadema setosum and Echinothrix calamaris with a range of 98.93-99.69% and 95.55-99.23% by the COI gene. Meanwhile, based on the 16S rRNA gene, the range of validation results was 99.83% and 99.66-100%. The genetic distance strengthens the validation, which has a low value. The two types of sea urchins found in Kepulauan Seribu show a close relationship.