Pemanfaatan Limbah Lumpur Instalasi Pengolahan Air Minum menjadi Agregat Paving Block untuk Penerapan Produksi Bersih.
Abstract
Limbah lumpur Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) dikelola dengan
cara penimbunan di lahan terbuka menjadi permasalahan penting karena
berpotensi menimbulkan bahaya pencemaran lingkungan. Penelitian dimaksudkan menganalisis optimasi kinerja mekanis dan durabilitas paving block, biaya operasional produksi dan carbon footprint paving block yang terbuat dari lumpur IPAM daur ulang sebagai pengganti agregat halus paving block. Tiga (3) seri campuran paving block diproduksi dengan rasio penggantian pasir terhadap lumpur 0%, 20%, 40%, 60%, 80%, 100% dengan masing masing variasi diberi perlakuan Faktor Air Semen (FAS) 0,4, 0,8, dan 1,2. Kinerja mekanis dan durabilitas paving block diukur menggunakan parameter kuat tekan, densitas, penyerapan, dan ketahanan aus.
Hasil menunjukkan paving block memiliki rasio penggantian pasir terhadap
lumpur 20-40% dengan FAS 0,8-1,2 terbukti memenuhi persyaratan mutu kuat tekan 10,78-21,7 MPa dapat diaplikasikan menjadi peralatan parkir (Mutu B) dan taman (Mutu D), serta densitas 1.656,15-2.197,11 kg/m3, penyerapan 8%-14%, dan ketahanan aus 0,049-0,077 mm/menit. Namun rasio penggantian diatas 40% mengakibatkan penurunan kinerja mekanis dan durabilitas dibawah persyaratan mutu paving block. Peningkatan FAS pada kondisi optimal diperlukan guna mencapai ikatan permukaan antara semen dan agregat mempertimbangkan karakteristik lumpur berpori, luas permukaan spesifik besar, dan penyerapan air tinggi. Daur ulang limbah lumpur IPAM dan pembatasan penggunaan pasir sebagai agregat paving block yang memenuhi persyaratan mutu kinerja mekanis dan durabilitas juga dapat efektif mengurangi degradasi lingkungan terindikasi melalui penurunan emisi karbon dioksida (CO2) pada paving block 4,73-9,46%
setara 17,35-34,70 kg CO2eq/m3 paving block, serta peningkatan efisiensi biaya operasional produksi 3,87-7,73% setara Rp. 36.348,91-72.697,82/m3 paving block. Hasil mengindikasikan lumpur instalasi pengolahan air minum dapat digunakan sebagai subtitusi agregat pasir yang memenuhi level optimal, yaitu paving block mengandung lumpur 40% dengan FAS 0,8 mencapai kinerja mekanis dan durabilitas untuk mutu D, serta mampu menurunkan emisi CO2 dan meningkatkan efisiensi biaya produksi, sehingga berpengaruh signifikan guna menghasilkan produk memiliki kehandalan teknis, ramah lingkungan, dan berbiaya rendah