Dampak Kebijakan Pembatasan Ekspor Nikel Terhadap Hilirisasi Nikel di Indonesia

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki cadangan nikel terbesar dan penghasil nikel nomor satu di dunia. Dengan hasil tambang nikel yang melimpah, diperlukan adanya hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah komoditas hasil tambang. Hilirisasi dilakukan untuk komoditas ekspor yang awalnya masih dalam keadaan mentah, diolah menjadi barang setengah jadi atau jadi. Kebijakan hilirisasi ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian serta menjadi salah satu penopang perekonomian Indonesia di masa mendatang. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak kebijakan pembatasan ekspor nikel terhadap hilirisasi nikel selama periode 1997 – 2021 dengan metode ARDL-ECM. Selain itu, penelitian ini juga melihat dinamika ekspor bijih nikel dan ekspor produk turunan nikel terhadap kebijakan pembatasan ekspor nikel melalui metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pembatasan ekspor nikel, jumlah perusahaan, GDP current dunia, dan pandemi Covid-19 berpengaruh positif signifikan terhadap hilirisasi nikel.

Indonesia is one of the countries that has the largest nickel reserves and is the number one producer of nickel in the world. With abundant nickel mines, downstream is needed to increase the added value of mining commodities. Downstreaming is carried out for export commodities which are initially still in a raw state, processed into semi-finished or finished goods. This downstream policy is expected to have a positive impact on the economy and become one of the pillars of the Indonesian economy in the future. Therefore, this research was conducted to determine the impact of nickel export restriction policies on nickel downstream during the period 1997 – 2021 using the ARDL-ECM method. In addition, this study also looks at the dynamics of nickel ore exports and exports of nickel derivative products against nickel export restriction policies through a descriptive method. The results showed that the policy of limiting nickel exports, the number of companies, the current world GDP, and the Covid-19 pandemic had a significant positive effect on downstream nickel.