Show simple item record

dc.contributor.advisorG. A. Wattimena
dc.contributor.advisorSjamsudin, Endang
dc.contributor.advisorSopandie, Didy
dc.contributor.authorKhumaida, Nurul
dc.date.accessioned2023-08-16T04:31:35Z
dc.date.available2023-08-16T04:31:35Z
dc.date.issued1994
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/123981
dc.description.abstractPermintaan kentang yang meningkat memberikan peluang bagi peningkatan produk:si kentang di Indonesia baik oleh petani maupun pengusaha. Usaha peningkatan produksi kentang di Indonesia tidak luput dari berbagai kendala. Salah satu kendala yang penting adalah masalah pembibitan. Perbanyakan bibit kentang bermutu dapat dilakukan dengan produksi umbi mini dengan stek mikro sebagai bahan tanaman. Penelitian ini terdiri dari dua percobaan, yaitu produksi stek mikro melalui kultur jaringan dan produksi umbi mini. Tujuan penelitian adalah (1) untuk mengetahui pengaruh kultivar kentang (Solanum tuberosum L.), penambahan 2,4-D dan air kelapa ke dalam media perbanyakan (MS) terhadap produksi stek mikro in vitro dan (2) untuk mengetahui pengaruh kultivar dan volume pot terhadap produksi umbi mini kentang. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Pusat Antar Universitas IPB dan Kebun Percobaan Sub Balai Penelitian Hortikultura Cipanas selama kurang lebih 11 bulan. Rancangan yang digunakan pada percobaan produksi stek mikro adalah Rancangan Acak Lengkap dengan tiga faktor. Faktor pertama adalah kultivar dengan 13 kultivar, yaitu : Katahdin, Red Pontiac, Cipanas, DTO 28, Granola, Nooksack, Norchip, Russet Burbank, EBA, Atlantic, premiere, diamant dan MS42.3. Faktor kedua adalah 2,4-D dengan dua taraf perlakuan, yaitu 0.02 ppm dan 0.04 ppm. Faktor ketiga adalah air kelapa dengan dua taraf, yaitu 7.5 % dan 15 % . Penelitian terdiri dari 52 kombinasi perlakuan dengan unit percobaa n terdiri dari satu eksplan dengan dua buku per tabung kul tur dengan 13 ulangan. Rancangan yang digunakan pada percobaan produksi umbi mini adalah Rancangan Ac ak Kelompok dengan dua fakt or. Faktor perta ma adalah kultivar dengan 13 kultivar (sama dengan di atas). Faktor kedua adalah volume pot dengan empat taraf, yaitu 43 cm 3 , 86 cm3 , 115 cm3 dan 134 cm3. Total kom binasi perlakuan 52 dengan unit percobaan terdiri dari 20 tanaman dengan empat blok. Peubah yang diamati pada percobaan pr oduksi stek mikro meliputi : (I) tinggi tunas, (2) buku pada tunas tertinggi, (3) jumlah buku dan tunas per tabung, ( 4) rasio buku tunas dan (5) bobot basah dan kering planlet. Pengamatan dilakukan setiap minggu sejak minggu kedua sampai kedelapan kecuali pada peubah bobot basah dan kering planlet hanya dilakukan pada 8 MST. Sedangkan peubah yang diamati pada percobaan produksi umbi mini meliputi : (I) tinggi tanaman, (2) jumlah buku, (3) jumlah umbi per tanaman , (4) diameter umbi, (5) bobot basah dan kering umbi, (6) bobot basah dan kering umbi per tanaman, (7f jumlah umbi standar A ( < 1.0 g/umbi), (8) B (1.0 - 10.0 g/umbi) dan (9) C (> 10.0 g/umbi). Pengamatan pada peubah vegetatif dilakukan setiap minggu sejak minggu kedua sampai dengan minggu kedelapan, sedangkan peubah panen dilakukan pada saat dan setelah panen (10 MST). ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcRoot cropsid
dc.subject.ddcSolanum tuberosumid
dc.subject.ddcOcculationid
dc.titleProduksi stek mikro dan umbi mini sebagai propagula beberapa kultivar kentang (Solanum tuberrosum L.)id
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record