Habitat dan struktur komunitas nekton di Sungai Cihideung-Bogor, Jawa Barat
Date
2009Author
Gonawi, Gugun Rojaul
Kamal, M. Mukhlis
Wardiatno, Yusli
Metadata
Show full item recordAbstract
Sungai Cihideung bermula dari gunung salak yang melintasi beberapa Desa yang ada di Kecamatan Dramaga, seperti Desa Purwasari, Desa Situ Daun, Desa Neglasari, Desa Cinangneng, Desa Babakan Cihideung Hilir, Desa Leuwikopo dan Desa Cibanteng. Kestabilan ekosistem Sungai Cihideung dapat di kaji dari informasi tentang struktur komunitas nekton yang hidup di Sungai Cihideung tersebut. Sumberdaya hayati yang ada di daerah tersebut mempunyai peran penting agar fungsi alamiah Sungai Cihideung dapat dipertahankan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi fisika dan kimia di Sungai Cihideung, mengetahui struktur komunitas dan mempelajari pola adaptasi nekton yang ada. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil pengambilan sampel dari bulan Agustus sampai bulan Oktober 2008. Data yang diperoleh yaitu data komposisi jenis dan kelimpahan nekton, serta data kualitas air sebagai pendukung. Data yang diperoleh dianalisis dengan indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, indeks dominansi, analisi kesamaan habitat antar stasiun dan metode PCA. Hasil penelitian menunjukan terdapat 4 Ordo, dimana 3 ordo dari jenis ikan dan 1 ordo dari jenis udang. Dari jenis ikan meliputi 11 famli dengan 13 spesies, sedangkan dari jenis udang meliputi 1 famili dengan 2 spesies. Ordo yang paling banyak ditemukan adalah Cypriniformes dengan famili Cyprinidae meliputi jenis ikan beunteur dan paray; famili Triacanthidae meliputi jenis ikan sepat; famili Balitoridae meliputi jenis ikan jeler; famili Cobitidae meliputi ikan serewot; famili Hamalopteridae meliputi jenis ikan sapu-sapu; dan famili Hamirhampidae meliputi jenis ikan julung-julung. Ikan jeler (Nemcheilus spiniferus) merupakan ikan yang tertangkap paling banyak yaitu sebesar 457 ekor dengan kelimpahan relative 41%, namun wilayah penyebarannya cukup sempit. Sedangkan jenis lain yang perolehannya paling banyak yaitu Macrobrachium pilimanus dari jenis udang-udangan.sebesar 283 dengan kelimpahan relative 25%. Keanekaragaman nekton di sungai Cihideung termasuk sedang/moderat (berada dalam kisaran 1 sampai 3) yaitu sebesar 1,755 (Kreb, 1978). Nilai indeks dominansi secara umum mendekati angka 0 yaitu 0,403. Hal tersebut menunjukan bahwa hampir tidak ada spesies yang mendominasi (Legendre dan Legendre, 1983). Nilai keseragaman yang cendrung mendekati angka 1 yaitu sebesar 0,643. Anka tersebut menunjukan penyebaran jumlah individu tiap jenis relatif sama. Kondisi perairan sungai Cihideung secara umum masih baik untuk digunakan sebagai kegiatan perikanan dengan kisaran parameter fisik-kimia yang diamati, yaitu arus, suhu, pH, kedalaman, kekeruhan, kecerahan, lebar dan badan sungai, DO, BOD, Nitrat, Orthofosfat dan alkalinitas. Sesuai dengan kecepatan arus tiap stasiun bahwa arus yang besar terdapat pada stasiun 1, dimana nekton yang diperoleh meliputi jenis nekton yang dapat beradaptasi secara morfologi dan tingkah laku untuk dapat bertahan hidup. Diantaranya jeler, benter, berod dan kehkel.