Aplikasi Split Beam Acoustic System Untuk Pendugaan Nilai Densitas Ikan Di Perairan Teluk Jakarta
Abstract
Penelitian tentang pengukuran densitas ikan serta sebarannya telah dilaksanakan di Perairan Teluk Jakarta pada bulan September 2000, tepatnya pada posisi koordinat 05' 55' 98" LS - 06'03' 16" LS dan 106~427' 6" BT - 106~58'0 2" BT dengan menggunakan sistern akustik birn terbagi (Split Beam Acoustic System). Tujuan penelitian ini adalah untuk rnenduga densitas ikan, rnernpetakan distribusi vertikal dan horizontal densitas ikan serta rnengarnati hubungan nilai-nilai densitas dengan keadaan faktor oseanografi di Perairan Teluk Jakarta. Dalarn penelitian ini digunakan K.M. Mina Kencana 1 rnilik UPT UPMB DKI dengan instrumen akustik berupa Scientific Echosounder EY-500, split beam transducer dengan frekuensi 38 KHz yang dilengkapi dengan kornputer dan zip drive serta alat Salinity Conductivity Temperature (SCT) meter yang digunakan untuk rnengarnbil data suhu dan salinitas. Desain survei akustik yang digunakan adalah transek paralel sisternatik. Dari hasil lapangan diperoleh 40 file data echograrn dan 18 data suhu dan salinitas yang diukur pada kedalarnan 0 rn dan 15 rn dari perrnukaan laut. Selanjutnya wilayah perairan dibagi rnenjadi dua yakni sebelah Tirnur Teluk Jakarta dan sebelah Barat Teluk Jakarta. Dasar pembagian ini adalah adanya perbedaan kondisi oseanografis dari kedua perairan tersebut. Hasil pengukuran suhu dan salinitas di sepanjang transek penelitian pada masing-masing stasiun hampir tidak bewariasi sehingga bisa kita katakan bahwa pengaruhnya terhadap pengukuran densitas ikan adalah sama. Dengan dernikian, sebaran densitas ikan hanya berhubungan dengan distribusi ikan itu sendiri. Sebaran nilai densitas absolut ikan (ikan/1000m3) secara tegak lurus pantai rnernperlihatkan nilai yang semakin besar dengan bertarnbahnya jarak dari pantai. Hal ini diduga karena perairan pantai telah tercernar sehingga banyak ikan yang berrnigrasi menjauhi pantai dengan tujuan untuk rnernperoleh habitat yang lebih baik dan belurn tercernar terutarna rnenuju perairan lepas pantai. Distribusi nilai densitas ikan secara vertikal rnernperlihatkan tingginya nilai densitas ikan di tengah kolorn perairan. Hal ini diduga karena daerah ini rnerupakan daerah yang paling optimum bagi proses rnetabolisrne dan relatif arnan dari ancarnan predator. Pola ini terjadi baik di perairan sebelah Barat Teluk Jakarta rnaupun di sebelah Tirnur-nya. Dari segi kuantitas, terdapat perbedaan nilai densitas ikan di kedua wilayah penelitian tersebut, dirnana densitas ikan di perairan sebelah Barat Teluk Jakarta jauh lebih tinggi dibandingkan dengan yang ada di sebelah Tirnur-nya. Densitas ikan tertinggi perairan Teluk Jakarta berada pada wilayah perternuan (front) antara sebelah barat teluk dan sebelah tirnur. Fenornena ini diduga disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor rnusirn, faktor kesediaan makanan, kondisi perairan dan cuaca serta struktur sedirnen bagi ikan dernersal.