Konservasi Dugong (Dugong dugon) dengan Pendekatan Aspek Kesejahteraan Hewan di Kecamatan Likupang Barat, Sulawesi Utara
View/ Open
Date
2023-08-09Author
Meidina, Tri Sukma Adhe
Kamal, Mohammad Mukhlis
Kurniawan, Fery
Darusman, Huda Shalahudin
Metadata
Show full item recordAbstract
Dugong (Dugong dugon) merupakan mamalia laut dilindungi. Populasinya di
Indonesia pada tahun 1970-an berjumlah sekitar 10 000 ekor dan diperkirakan pada
tahun 1994 jumlahnya hanya sekitar 1 000 ekor. Jumlah ini merupakan bukti bahwa
populasi dugong di Indonesia mengalami ancaman kepunahan yang sangat tinggi.
Faktor penyebab dari penurunan jumlah tersebut dapat disebabkan oleh beberapa
kondisi seperti menurunnya luas padang lamun, polusi pantai, perburuan, dan
penyakit. Salah satu aspek untuk mengkaji tingkat keterancaman populasi adalah
dengan menggunakan penilaian berdasarkan aspek-aspek kesejahteraan hewan.
Kesejahteraan hewan dilakukan berdasarkan beberapa prinsip yakni hewan bebas
dari rasa lapar dan haus, bebas dari rasa sakit, cidera, dan penyakit, bebas dari
ketidaknyamanan, bebas dari rasa takut dan tertekan, serta bebas mengekspresikan
perilaku alaminya. Penilaian kesejahteraan hewan dapat dilakukan dengan
melakukan penilaian berbasis pada model analisa lima domain.
Penelitian dilakukan pada Bulan Oktober 2021 di empat lokasi, yaitu Desa
Bahoi, Bulutui, Tarabitan, dan Gangga I, Kecamatan Likupang Barat, Sulawesi
Utara. Pengumpulan data diawali dengan pencarian informasi padang lamun yang
menjadi lokasi dugong untuk mencari makan. Setelah diketahui, dilakukan
pengambilan data kualitas habitat dugong dengan metode seagrass-watch. Data
aspek kesejahteraan pada dugong didukung dengan data wawancara dan
dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan menggunakan kuisioner yang
diadaptasi dari Convention on Migratory Species-United Nations Environment
Programme (CMS-UNEP) dan Dugong and Seagrass Conservation Project
(DSCP). Wawancara dilakukan terhadap 30 nelayan dengan menggunakan metode
snowball sampling. Data domain yang telah dikumpulkan kemudian disajikan
dalam bentuk tabel dan dijelaskan secara deskriptif. Penentuan upaya konservasi
dilakukan dengan menggunakan analisis strengths (kekuatan), weaknesses
(kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman) (SWOT) berdasarkan
hasil data kesejahteraan hewan dan masukkan dari ahli dugong.
Berdasarkan aspek kesejahteraan dugong, diketahui bahwa dugong di
Kecamatan Likupang Barat telah sejahtera. Strategi pengelolaan yang dapat
dilakukan dengan melaksanakan upaya pengaturan pemanfaatan padang lamun dan
dugong, memberikan edukasi penggunaan alat tangkap dan memberikan bantuan
alat tangkap yang ramah lingkungan, meningkatkan kajian ilmiah dengan
penelitian-penelitian dan survei mengenai data sebaran lamun dan dugong,
meningkatkan kerjasama dengan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas)
dalam menjaga padang lamun dan memberikan sosialisasi terhadap risiko dari
kegiatan perikanan, memberikan edukasi terhadap masyarakat setempat terkait
penanganan dugong terdampar dan bycatch, serta sosialisasi dampak sampah
terhadap kesehatan padang lamun dan pengaruhnya terhadap kehidupan dugong.
Collections
- MT - Fisheries [2947]