Show simple item record

dc.contributor.advisorAdrianto, Luky
dc.contributor.advisorNurjaya, I Wayan
dc.contributor.authorSafitri, Fani
dc.date.accessioned2023-08-09T14:44:58Z
dc.date.available2023-08-09T14:44:58Z
dc.date.issued2023-08-09
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/123415
dc.description.abstractSemarang merupakan ibu kota Provinsi Jawa Tengah yang terletak di pesisir, serta merupakan salah satu kota yang selalu berkembang dan tumbuh menjadi pusat kegiatan perekonomian serta kota industri di Jawa Tengah. Perkembangan menyebabkan perubahan ekosistem di wilayah pesisir, khususnya terhadap ekosistem mangrove yang memiliki fungsi vital di pesisir Kota Semarang. Seperti fungsi sebagai peredam arus dan gelombang, menghasilkan karbon, tempat hidup bagi biota di wilayah pesisir, maupun untuk meningkatkan kualitas perairan. Namun kian lama ekosistem mangrove semakin mengalami penurunan dan berdampak dengan terjadinya bencana pesisir. Tujuan umum dari penelitian ini adalah merumuskan strategi pengelolaan adaptif ekosistem mangrove pesisir Kota Semarang. Adapun tiga tujuan khusus yang mendukung tujuan umum pada penelitian ini yaitu, memetakan dinamika social-ecological system (SES) ekosistem mangrove, memetakan perubahan luas ekosistem mangrove, serta mengukur magnitude jasa ekosistem mangrove di pesisir Kota Semarang. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Desember 2022 hingga Januari 2023. Lokasi penelitian berada di tiga kecamatan pesisir Kota Semarang, khususnya Kecamatan Tugu (Kelurahan Mangkang Wetan, Mangunharjo, dan Tugurejo), Kecamatan Semarang Utara (Kelurahan Tanjung Mas), serta Kecamatan Genuk (Kelurahan Trimulyo). Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi lapang, wawancara secara mendalam, kuesioner, serta penggunaan data sekunder. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini diantaranya, Social-Ecological Network Analysis (SENA) untuk menganalisis interaksi sistem sosial-ekologi ekosistem mangrove, pendekatan Remote Sensing dan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk menganalisis perubahan luas ekosistem mangrove, Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) untuk menganalisis luas kerapatan ekosistem mangrove, serta Burkhard Model untuk menganalisis magnitude jasa ekosistem mangrove. Hasil analisis menunjukkan bahwa kerjasama antara NGO (NGOTU, NGOSU, NGOGU) dengan DKP (Departemen Kelautan dan Perikanan) baik di tingkat kota maupun provinsi, memiliki peran penting dalam meningkatkan pengelolaan ekosistem mangrove di pesisir Kota Semarang, ditunjukkan dengan nilai edge betweeness tertinggi yaitu 59,11, 55,81, dan 55,14. Mangrove di pesisir Semarang mengalami penurunan luas seluas 220,35 ha dengan durasi waktu sepuluh tahun dimulai dari 2013 hingga 2023 atau sebesar 59,02%, hal ini dipengaruhi oleh faktor alam seperti perubahan pola arus, terjadinya gelombang dan badai, serta dipengaruhi oleh faktor manusia seperti penebangan mangrove, dan alih fungsi lahan menjadi tambak maupun reklamasi, serta pendirian jalan tol yanag berupa bendungan di sepanjang Semarang-Demak. Ekosistem mangrove di pesisir Kota Semarang mayoritas mengalami surplus, namun mengalami defisit pada jasa pengaturan khususnya sebagai peredam gelombang dan arus, penahan badai dan angin kencang, serta pencegah intrusi air laut. Jasa ekosistem mangrove juga mengalami perbedaan baik secara kuantitas maupun secara kualitas akibat dari terdegradasinya ekosistem mangrove saat ini dibandingkan dengan kondisi sepuluh tahun lalu. Strategi pengelolaan adaptif ekosistem mangrove dilakukan dengan konsep Integrated Coastal Zone Management (ICZM). Pengelolaan dilakukan dengan pengelolaan kualitas perairan yaitu adanya pencemaran limbah, dengan mengoptimalkan sistem IPAL. Lalu juga dilakukan pemberdayaan masyarakat melalui pengolahan produk mangrove, pembibitan dan penanaman mangrove, serta melalui ekowisata mangrove. Upaya konservasi mangrove dilakukan di lokasi yang sesuai dengan RTRW Kota Semarang yang telah di tetapkan. Memperjelas status lahan di pesisir, dan meningkatkan koordinasi antar lembaga pemerintahan melalui adaptasi kemitraan pentagonal yang melibatkan berbagai pihak, tidak hanya pemerintah saja namun juga akademisi, swasta, NGO, serta masyarakat untuk keberhasilan pengelolaan pesisir secara terpadu dan berkelanjutan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePerubahan Spasial dan Pemetaan Jasa Ekosistem Mangrove serta Intervensi Pengelolaannya: Studi Kasus Pesisir Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengahid
dc.title.alternativeSpatial Changes and Mapping of Mangrove Ecosystem Services and Management Interventions: A Case Study of Coastal Area of Semarang City, Central Java Provinceid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordEcosystem servicesid
dc.subject.keywordGISid
dc.subject.keywordmangrovesid
dc.subject.keywordNDVIid
dc.subject.keywordSemarang Cityid
dc.subject.keywordsocioecological systemid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record