dc.description.abstract | Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media tanam dan pupuk urea terhadap pertumbuhan bibit jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.). Penelitian dilaksanakan di fasilitas instalasi Biofarmaka Kebun Percobaan Cikabayan Bogor pada bulan April-Juli 2005. Bahan tanaman yang digunakan adalah benih jati belanda yang berasal dari Ngawi, Jawa Timur. Benih disemai selama tujuh hari di bak semai, dan dipindahkan ke polibag kecil selama 23 hari, kemudian bibit-bibit tersebut dipindahkan ke polibag besar dengan media sesuai dengan perlakuan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah media tanam yang terdiri dari dua komposisi yaitu tanah, dan tanah + pupuk kandang kotoran sapi 1:1 berdasarkan volume. Faktor kedua adalah dosis pupuk N dalam bentuk Urea yang terdiri dari 0 g , 0.5 g, 1 g, dan 2 g/tanaman yang diberikan setiap 10 hari sekali selama 10 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi media tanah ditambah pupuk kandang sapi 1:1 (v/v) secara umum memberikan hasil tertinggi pada setiap peubah yang diamati. Penambahan pupuk kandang pada media pembibitan relatif lebih baik untuk perkembangan vegetatif tanaman dibandingkan dengan penggunaan media tanah saja. Hal ini ditunjukkan dengan tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, jumlah cabang, luas daun, bobot basah dan bobot kering tanaman yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan media tanah saja. Pemberian pupuk urea dengan dosis 0.5 g/tanaman secara umum memberikan pertumbuhan vegetatif yang lebih baik. Hal ini ditunjukkan dengan diameter batang , jumlah daun, luas daun, bobot basah dan bobot kering tanaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan dosis pupuk yang lain. Terdapat interaksi antara media dan pupuk urea terhadap pertumbuhan bibit jati belanda hanya pada peubah luas daun 8 MSP. Pada 8 MSP kombinasi perlakuan media campuran tanah dan pupuk kandang sapi (1:1) dengan pemberian pupuk urea dosis 0.5 g/tanaman menghasilkan luas daun 1962.3 cm2 (203.3% nyata lebih tinggi dibandingkan dengan kombinasi perlakuan media tanah tanpa pemberian pupuk urea). | id |