| dc.description.abstract | Porang (amorphopallus muelleri blume) merupakan tanaman yang sudah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Tanaman porang menghasilkan umbi yang dapat dimanfaatkan sebagai olahan makanan, kosmetik hingga industri. Porang termasuk tanaman yang bernilai tinggi karena memiliki berbagai manfaat, sehingga porang memiliki peran yang cukup besar dalam perekonomian desa terutama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Klangon dan Desa Pajaran Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun. Masyarakat sekitar menjadikan porang sebagai salah satu alternatif tanaman semusim. Kendala yang dihadapi oleh industri tanaman porang saat ini adalah ketidakpastian harga. Sampai saat ini, petani porang di Desa Klangon masih tetap berusahatani porang meski pun ada Sebagian petani mencoba beralih ke tanaman lain. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat motivasi petani yang memengaruhi dalam pengambilan keputusan petani untuk tetap berusahatani porang. Oleh karena itu, penelitian ini menelaah faktor-faktor apa yang memengaruhi motivasi petani dalam budidaya porang untuk keberlanjutan usaha. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis motivasi yang mendorong petani berusahatani porang di Desa Klangon dan Desa Pajaran Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun, 2) menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keberlanjutan usahatani porang, dan 3) merumuskan upaya peningkatan keberlanjutan usahatani porang.
Salah satu teori yang digunakan sebagai sebuah pendekatan untuk mengukur motivasi adalah Teori Hierarki Kebutuhan Maslow. Teori ini berpendapat bahwa perilaku manusia pada dasarnya adalah tentang pemenuhan kebutuhan individu manusia. Masing-masing hierarki mempunyai daya motivasi bagi perilaku manusia yakni kebutuhan pokok, kebutuhan akan keselamatan, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri (Fawaid dan Maufur 2018). Berdasarkan konsep teori tersebut, motivasi dalam penelitian ini merupakan dorongan yang ada pada petani untuk melakukan usahatani porang.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan survei. Data lapangan dikumpulkan mulai bulan Maret 2022 sampai April 2022. Responden penelitian ini merupakan petani porang di Desa Klangon dan Desa Pajaran Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) sebanyak 93 orang. Peubah yang diteliti adalah berupa peubah bebas (eksogen): karakteristik individu (X1) dan karakteristik eksternal (X2). Peubah terikat (endogen) adalah motivasi (Y1) petani yang meliputi kebutuhan pokok petani, kebutuhan rasa aman dan kebutuhan sosial. Peubah terikat lainnya adalah keberlanjutan usahatani porang (Y2). Data penelitian yang telah didapat diinput ke dalam program ms excel dan dianalisis secara deskriptif menggunakan tabel frekuensi dan analisis PLS menggunakan aplikasi SmartPLS3.
Petani porang di dua desa Kecamatan Saradan mayoritas berada pada usia produktif. Tingkat pendidikan petani masih tergolong rendah, mayoritas menempuh pendidikan sampai SMP, pendidikan nonformal petani porang di dua desa Kecamatan Saradan berada pada kategori rendah, jumlah tanggungan petani porang di dua desa Kecamatan Saradan sebanyak 1 – 4 orang. Petani porang yang memiliki pengalaman 1 – 10 tahun di Desa Klangon sebanyak 56 persen sedangkan di Desa Pajaran sebanyak 89 persen. Luas lahan porang petani berkisar antara 0,5 – 2 hektar.
Karakteristik eksternal petani porang di dua desa Kecamatan Saradan seperti sarana dan prasarana tersedia dengan baik. Intensitas penyuluhan petani porang yang tidak intensif dan penggunaan metode dan media penyuluhan dinilai tidak sesuai. Hal ini dikarenakan frekuensi penyuluh yang sangat rendah dan materi yang digunakan tidak sesuai dengan kebutuhan petani saat ini. Modal dan peluang pasar dinilai sulit karena harga porang yang belum pasti. Sifat inovasi usahatani porang yang meliputi keuntungan relatif, kompatibilitas, kompleksitas, triabilitas, dan observabilitas dinilai tinggi dikarenakan usahatani porang merupakan usahatani yang sudah turun temurun.
Motivasi dalam penelitian ini dibangun oleh 3 (tiga) indikator yaitu kebutuhan pokok, kebutuhan akan rasa aman, dan kebutuhan sosial. Hasil analisis menunjukkan motivasi petani porang di dua desa Kecamatan Saradan menjalankan usahatani porang dengan baik sehingga keberlanjutan usahatani dapat terjaga. Berdasarkan uji statistik inferensial menunjukkan bahwa keberlanjutan usahatani porang dipengaruhi oleh luas lahan garapan dan pengalaman berusahatani, karakteristik eksternal (metode dan media penyuluhan, modal dan peluang pasar, sifat inovasi) dan motivasi (kebutuhan pokok dan kebutuhan sosial). Hasil analisis jalur menunjukkan ketiga variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap keberlanjutan usahatani porang.
Usahatani porang di dua desa Kecamatan Saradan masih memberikan harapan bagi petani. Pada aspek keuntungan, produksi, dan pemasaran porang memiliki potensi berlanjut. Produktivitas porang dibandingkan tahun sebelumnya relatif rendah dikarenakan harga porang yang masih belum pasti menyebabkan petani melakukan penundaan pemanenan. Pada aspek keuntungan porang masih memberikan keuntungan yang layak bagi petani khususnya di Desa Klangon karena sudah lebih dulu berusahatani porang dibanding Desa Pajaran. Pada aspek pemasaran petani tidak mengalami kesulitan dalam memasarkan hasil panen porang. | id |
