dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi BAP yang optimal untuk perbanyakan pisang FHIA-17 dan melihat pengaruh giberelin terhadap kualitas tunas pisang FHIA-17 secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai bulan Juli 2005 di laboratorium Kultur Jaringan Departemen Budidaya Pertanian, Kampus IPB Darmaga, Bogor. Penelitian ini terdiri dari dua percobaan, yaitu percobaan multiplikasi tunas dan percobaan perlakuan giberelin terhadap kualitas tunas. Untuk percobaan multiplikasi tunas, rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan satu faktor yaitu konsentrasi BAP. BAP terdiri dari empat taraf, yaitu 1, 2, 3, dan 4 ppm. Setiap perlakuan minimal terdiri dari 10 botol. Untuk percobaan perlakuan giberelin terhadap kualitas tunas, rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap tiga faktor. Faktor pertama adalah jenis tunas, faktor kedua adalah asal media multiplikasi dan faktor ketiga perlakuan giberelin. Jenis tunas dibagi menjadi 3, yaitu tunas tinggi (tunas yang memiliki tinggi lebih dari 3 cm dan memiliki 2-3 helai daun yang telah membuka sempurna), tunas pendek (tunas yang tingginya kurang dari 3 cm dan memiliki 2-3 helai daun yang telah membuka sempurna), dan tunas kecil (tunas yang tingginya kurang dari 3 cm dan tidak memiliki daun yang membuka sempurna). Asal media multiplikasi terdiri dari empat taraf, yaitu BAP 1, 2, 3, dan 4 ppm. Sedangkan perlakuan giberelin terdiri dari dua taraf, yaitu giberelin 0 ppm dan giberelin 20 ppm. Masing-masing perlakuan giberelin terdiri dari 48 tunas, yang berasal dari 4 kombinasi asal media multiplikasi. | id |