Pola Pewarnaan Uji Tetrazolium untuk Deteksi Viabilitas dan Vigor Benih Wijen (Sesamum indicum L.)

Abstract

Penelitian pola pewarnaan pada uji tetrazolium benih wijen yang sudah dilakukan terbatas pada kriteria viabel dan non viabel. Uji tetrazolium untuk deteksi vigor benih wijen saat ini belum dilakukan. Penelitian ini bertujuan menentukan pola-pola pewarnaan struktur internal benih wijen pada uji tetrazolium untuk menduga benih akan berkecambah dengan kriteria normal kuat, normal lemah, abnormal, dan mati dalam mendeteksi vigor benih. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2022 hingga Maret 2023 di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian terdiri atas dua percobaan. Percobaan pertama menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak dua faktor yaitu faktor pertama adalah lama imbibisi (15 jam, 17 jam, 19 jam) dan faktor kedua adalah perendaman larutan tetrazolium (5 jam, 6 jam, 7 jam). Percobaan kedua menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak dengan satu faktor perlakuan yang terdiri atas lima tingkat viabilitas benih. Waktu yang optimal dalam uji tetrazolium adalah 15 jam imbibisi dengan akuades dan 5 jam perendaman dalam larutan 1% tetrazolium. Pengujian ini menghasilkan 17 pola pewarnaan yang dikelompokkan menjadi empat kelompok yaitu satu pola normal kuat (NK), lima pola normal lemah (NL), empat pola abnormal (Ab) dan tujuh pola mati (M). Nilai koefisien korelasi erat (r=0,843) dan sangat nyata (P-value < 0,01) diperoleh antara daya berkecambah dengan pola pewarnaan normal (NK+NL) pada uji tetrazolium. Nilai R2 antara daya berkecambah dengan pola pewarnaan normal sebesar 0,711. Pola pewarnaan yang dihasilkan dapat digunakan untuk menguji viabilitas benih yaitu daya berkecambah, namun belum dapat digunakan untuk menguji vigor benih wijen.

Research on staining patterns in sesame seed tetrazolium tests that have been carried out is limited to viable and non-viable criteria. The tetrazolium test for vigor detection of sesame seeds has not currently been performed. This study aims to determine the staining patterns of the internal structure of sesame seeds in the tetrazolium test to suspect that seeds will germinate with normal strong, normal weak, abnormal, and dead criteria in detecting seed vigor. The research was conducted from October 2022 to March 2023 at the Seed Science and Technology Laboratory, Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, Bogor Agricultural University. The study consisted of two experiments. The first trial used a two-factor randomized complete group design: the first factor was the length of imbibition (15 hours, 17 hours, 19 hours) and the second factor was the soaking of tetrazolium solution (5 hours, 6 hours, 7 hours). The second experiment used a randomized complete group design with one treatment factor consisting of five levels of seed viability. The optimal time in the tetrazolium test is 15 hours of imbibition with aqueous and 5 hours of immersion in 1% tetrazolium solution. This test produced 17 coloring patterns grouped into four groups, namely one high vigor pattern (NK), five low vigor patterns (NL), four abnormal patterns (Ab) and seven dead patterns (M). The value of the close correlation coefficient (r = 0.843) and very real (P-value < 0.01) was obtained between germination and normal staining pattern (NK + NL) in the tetrazolium test. The R2 value between germination and the normal staining pattern is 0.711. The resulting staining pattern can be used to test seed viability, namely germination, but cannot yet be used to test the vigor of sesame seeds.