Pemetaan Daerah Rawan Banjir Berbasis Sistem Informasi Geografis pada Kecamatan Kalideres Kota Jakarta Barat
Abstract
Kecamatan Kalideres di Jakarta Barat, DKI Jakarta, sering dilanda banjir
akibat meluapnya Kali Semongol yang melewati tiga kelurahan rawan banjir,
yaitu Kelurahan Kamal, Kelurahan Tegal Alur, dan Kelurahan Pegadungan.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh faktor curah hujan, jenis
tanah, kemiringan lereng, ketinggian lahan, tutupan lahan serta sungai terhadap
peluang kejadian banjir, memetakan kawasan yang berpotensi banjir, serta
mengidentifikasi daerah risiko banjir di Kecamatan Kalideres. Sistem Informasi
Geografis (SIG) memungkinkan identifikasi cepat daerah rawan banjir melalui
pemetaan menggunakan metode Weighted Overlay. Kecamatan Kalideres
memiliki total penduduk sebanyak 449.998 jiwa, terdiri dari lima kelurahan, yaitu
Kelurahan Kamal, Tegal Alur, Pegadungan, Kalideres, dan Semanan. Kelurahan
Kalideres memiliki tingkat kerawanan banjir yang tinggi dengan luas 18,32 ha
(0,65%) karena termasuk dalam kategori kritis dengan durasi terjadinya banjir
selama 2 – 15 hari dan kedalaman banjir 0.5 – 3 m. Kelurahan Pegadungan
memiliki risiko tertinggi dengan 106.914 jiwa terpapar dan kerugian ekonomi
sekitar 16,15 milyar rupiah. The sub-district of Kalideres in West Jakarta, DKI Jakarta, is often
affected by floods due to the overflowing of Kali Semongol, which passes through
three flood-prone neighborhoods, namely Kamal, Tegal Alur, and Pegadungan.
The purpose of this study is to determine the influence of factors such as rainfall,
soil type, slope gradient, land elevation, land cover, and proximity to rivers on the
likelihood of flooding, to map flood-prone areas, and to identify flood risk areas
in Kalideres sub-district. Geographic Information System (GIS) enables rapid
identification of flood-prone areas through mapping using the Weighted Overlay
method. Kalideres sub-district has a total population of 449,998 people, consisting
of five neighborhoods, namely Kamal, Tegal Alur, Pegadungan, Kalideres, and
Semanan. The Kalideres neighborhood has a high flood vulnerability level with an
area of 18.32 ha (0.65%) as it falls under the critical category with a flood
duration of 2 – 15 days and a flood depth of 0.5 – 3 m. The Pegadungan
neighborhood has the highest risk, with 106,914 people exposed and an estimated
economic loss of around 16.15 billion rupiahs.