Show simple item record

dc.contributor.advisorSuhardjo
dc.contributor.advisorKaryadi, Darwin
dc.contributor.advisorM. Khumaidi
dc.contributor.authorV. Prihananto
dc.date.accessioned2023-07-29T13:48:25Z
dc.date.available2023-07-29T13:48:25Z
dc.date.issued1994
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/122809
dc.description.abstractTujuan penelitian adalah untuk: 1) mempelajari umur penyapihan dan praktek pemberian makan di Kelurahan Wates dan Kedungsari Magelang, 2) _·Mempelajari hubungan umur penyapihan dan praktek pe!Tiberian makan kaitannya dengan status gizi pada anak batita di Kelurahan Wates dan Kedungsari Magelang. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Kedungsari dan Wates, Magelang Utara, Jawa Tengah pada bulan Juni sampai dengan Agustus Tahun 1993. Jenis data yang dikumpulkan meliputi data primer dan skunder. Data primer mengenai identitas keluarga, frekuensi makan, waktu pemberian ASI/PASI, higiene dan sanitasi makanan, umur dan keadaan gizi anak batita secara antropometri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, secara umum tingkat pendidikan kepala keluarga (KK) dan isteri sudah cukup tinggi, dimana sebagian besar berpendidikan SLA dan sebagian kecil berpendikan SD. Dengan kondisi pendidikan yang sudah cukup tinggi, ternyata berpengaruh pada jenis pekerjaanya. Hal ini terlihat, bahwa sebagian besar KK berstatus sebagai pegawai (53,7 %) baik pegawai negeri maupun swasta, sedang yang berstatus sebagai buruh hanya sebesar 13,7 persen. Dalam hal isteri walaupun pendidikan sudah cukup memadai, isteri yang berstatus sebagai ibu rumah tangga masih cukup besar (65,3 %) . Besarnya rata-rata pendapatan per kapita per bulan adalah Rp 50.827,5,-.dengan garis kemiskinan menurut Sajogyo (1977), maka rata-rata pendapatan keluarga berada di atas garis kemiskinan. Sebagian besar keluarga (71 %) mempunyai jumlah anak antara 1 - 2 anak, sedangkan jumlah anggota keluarga sebagian besar (48 %) mempunyai jumlah anggota keluarga 2 4 orang. Umur anak batita sangat bervariasi antara 9 sampai dengan 36 bulan. Dilihat dari prosentase status gizi kurang, umur penyapihan terbaik terjadi pada umur penyapihan 12,1-18 dan 18,1-24 bulan yaitu masing-masing sebesar 17,4 persen, sedang umur penyapihan terjelek pada umur penyapihan < 6 bulan yaitu sebesar 26,1 persen. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcNutritionid
dc.subject.ddcChild nutritionid
dc.titleUmur penyapihan dan praktek pemberian makan kaitannya dengan status gizi anak bawah tiga tahunid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record