dc.description.abstract | Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara kelimpahan kepiting bakau dengan kualitas air dan substrat serta ketersediaan makanan alami (serasah dan organisma makro-zoobenthos) di perairan Segara Anakan.
Hidromorfografi Segara Anakan sedang mengalami perubahan dari payau menjadi tawar disertai pendangkalan pada bagian tengah perairan yang diikuti dengan suksesi hutan mangrove. Sehubungan dengan ha! tersebut, maka perairan ini dipilih sebagai wilayah penelitian. Perairan ini dibagi menjadi empat zona (NPE, SPE, SPW, dan NPW), kemudian masing-masing zona dibagi menjadi tiga sub-zona (A, B, dan C) dengan jarak yang sama.
Parameter kualitas air dan substrat serta ketersediaan makanan alami dalam periode pasang dan surut di setiap sub-zona yang berfluktuasi cukup besar terdiri dari kedalaman air, salinitas air, kekeruhan, TSS, dan salinitas substrat. Sedang kecepatan arus, suhu air, pH air, DHL, dan pH substrat fluktuasinya relatif kecil. Bobot serasah tiap sub-zona dalam periode pasang dan surut juga fluktuasinya relatif besar. Makro-zoobenthos jenis Melanoides sp. kelimpahannya tertinggi dibandingkan dengan jenis Nerita sp. dan Clithon sp.
Berdasarkan pengelompokan nilai parameter kualitas air dan substrat serta ketersediaan makanan alami dalam periode pasang dan surut yang dianalisis dengan jarak Euclidius, maka perairan Segara Anakan ditetapkan menjadi tiga tipe habitat, yaitu: tipe habitat II (true habitat), tipe habitat II (transition habitat), dan tipe habitat III (optional habitat). ... | id |