Analisis Kekeringan Menggunakan Indeks PDSI di Kawasan Asia Tenggara (Studi kasus: Semenanjung Indocina, Semenanjung Malaya, dan Pulau Sumatera)
Abstract
Kekeringan dapat memiliki dampak yang cukup besar di berbagai wilayah
termasuk di kawasan Asia Tenggara. Palmer drought Severity Index (PDSI)
merupakan salah satu indeks kekeringan yang menggunakan konsep neraca air,
dengan data masukan berupa presipitasi dan evapotranspirasi, untuk mendapatkan
hasil luaran berupa nilai tingkat keparahan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui, menganalisis, serta membandingkan sebaran tingkat keparahan
kekeringan berdasarkan indeks PDSI pada beberapa wilayah Asia Tenggara, yakni
Semenanjung Indocina, Semenanjung Malaya, dan Pulau Sumatera. Hasil distribusi
nilai PDSI di Semenanjung Indocina, Malaya, dan Sumatera menunjukan pola
spasial dan temporal yang tidak selalu mengikuti pola curah hujan bulanan.
Fenomena yang mempengaruhi anomali curah hujan seperti El-Nino dan Indian
Ocean Dipole (IOD) juga dapat meningkatkan distribusi dan nilai PDSI di seluruh
wilayah kajian. Wilayah Indocina menunjukkan kondisi kekeringan dengan tingkat
keparahan tinggi yang lebih sering terjadi dibandingkan dengan Semenanjung
Malaya dan Pulau Sumatera. Wilayah Malaya dan Sumatera menunjukkan pola
temporal yang serupa dengan nilai tingkat keparahan kekeringan yang cenderung
sedang, akan tetapi dapat meningkat secara drastis di saat tertentu. Tren
peningkatan signifikan nilai PDSI sebagian besar hanya terjadi di wilayah Indocina
bagian tengah atas (Myanmar), sedangkan penurunan signifikan terjadi di bagian
selatan Indocina (Kamboja, Vietnam). Drought can have significant impacts in various regions, including
Southeast Asian areas. Palmer Drought Severity Index (PDSI) is one of the drought
indices that utilizes the concept of water balance, with precipitation and
evapotranspiration as input data, to determine severity levels. This study aims to
understand, analyze, and compare the distribution of drought severity levels based
on the PDSI index in several Southeast Asian regions, namely Indochina Peninsula,
Malaya Peninsula, and Sumatra Island. Distribution of PDSI values across the
study areas reveals spatial and temporal patterns that do not always follow monthly
rainfall patterns. Phenomena influencing rainfall anomalies such as El-Nino and
IOD can also enhance the distribution and PDSI values throughout the study areas.
Indochina region shows drought conditions with high severity levels that occur
more frequently compared to the Malay Peninsula and Sumatra. Malay Peninsula
and Sumatra exhibit similar temporal patterns with moderately severe drought
severity levels, but they can increase dramatically at certain times. Significant
increasing trends in PDSI values mainly occur in the upper central Indochina
region (Myanmar), while significant decreases occur in the lower parts of
Indochina (Cambodia, Vietnam).