Pengujian 100 Galur Padi Sawah (Oryza sativa L.) Generasi F3 Populasi IPB196 dan IPB197.
Date
2023Author
Sulistyo, Nisfia Nurfirdausy
Aswidinnoor, Hajrial
Marwiyah, Siti
Metadata
Show full item recordAbstract
Produksi padi di Indonesia belum mengalami peningkatan yang signifikan
karena luas lahan yang semakin sempit sedangkan jumlah penduduk di Indonesia
semakin bertambah. Padi Tipe Baru (PTB) menjadi salah satu cara untuk
meningkatkan produksi tanaman padi. Penelitian ini bertujuan menguji 100 galur
padi generasi F3 populasi IPB196 dan populasi IPB197 untuk memperoleh galur galur yang berpotensi hasil tinggi. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan
Sawah Baru IPB, Desa Babakan, Dramaga, Bogor pada bulan Februari sampai
Agustus 2022. Penelitian ini menggunakan rancangan bersekat (augmented design)
menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) dengan enam
pembanding yakni VUB Ciherang, Inpari 32, dan empat galur elit IPB187-F-37-1-
2 (S1), IPB187-F-65-1-2 (S3), IPB193-F-30-2-1 (S9), dan IPB187-F-40-1-1 (T5)
dengan lima ulangan dan 100 galur generasi F3 populasi IPB196 dan IPB197 tidak
diulang sehingga diperoleh 130 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan
galur-galur PTB bersegregasi cukup baik dan memungkinkan untuk dilakukan
seleksi lebih lanjut pada generasi berikutnya. Beberapa galur memiliki keragaan
yang lebih baik dan menghasilkan bobot gabah per rumpun yang lebih besar dari
pembanding VUB Ciherang dan Inpari 32 yaitu galur IPB196-101 (32,94 g),
IPB196-105 (43,78 g), IPB196-106 (35,54 g), IPB196-108 (32,40 g), IPB196-112
(39,73 g), IPB196-114 (39,28 g), IPB197-121 (50,55 g), IPB197-123 (46,09 g),
IPB197-126 (46,30 g), IPB197-127 (44,31 g), IPB197-130 (50,45 g), IPB197-139
(36,12 g), IPB197-171 (38,89 g), dan IPB197-200 (41,07 g). Galur potensial padi
pada populasi IPB196 yang paling baik yaitu galur IPB196-105 (43,78 g), dan pada
populasi IPB197 yaitu galur IPB197-130 (50,45 g), serta memiliki karakter
agronomi yang lebih baik daripada seluruh pembanding. Rice field production in Indonesia has not experienced a significant increase
because the land area is getting smaller while the population in Indonesia is
increasing. Rice breeders consider that New Plant Type of Rice (NPT) is one way
to increase rice production. This study aims to evaluate 100 lines of rice generation
F3 of the IPB196 and IPB197 populationsto stufy the segregation of the populations
in obtaining potentially high yielding lines. The research was conducted at the IPB
Field Experimental Station, Babakan Village, Dramaga, Bogor from February to
August 2022. This study used augmented randomized complete block design
(RCBD) with six controls consisted of two varieties, Ciherang, Inpari 32, and four
elite inbred lines IPB187-F-37-1-2 (S1), IPB187-F-65-1-2 (S3), IPB193 -F-30-2-1
(S9), and IPB187-F-40-1-1 (T5). Check genotypes were planted in five replications,
and the 100 segregating lines of F3 generation of the IPB196 and IPB197 were
planted without replication so that 130 experimental units were obtained. The
results showed that several New Plant Type (NPT) lines segregated quite well and
made it possible to carry out further selection for the next generation. Several lines
had better performance and produced higher grain weight per clump than the
comparisons between VUB Ciherang and Inpari 32. Those lines IPB196-101 (32,94
g), IPB196-105 (43,78 g), IPB196-106 (35,54 g), IPB196-108 (32,40 g), IPB196-
112 (39,73 g), IPB196-114 (39,28 g), IPB197-121 (50,55 g), IPB197-123 (46,09
g), IPB197-126 (46,30 g), IPB197-127 (44,31 g), IPB197-130 (50,45 g), IPB197-
139 (36,12 g), IPB197-171 (38,89 g), and IPB197-200 (41,07 g). The best potential
rice lines in the IPB196 population were IPB196-105 (43,78 g), and in the IPB197
population, IPB197-130 (50,45 g), and had better agronomic characteristics than all
controls.