Show simple item record

dc.contributor.advisorPutra, Erianto Indra
dc.contributor.authorHuda, Rian Dwirizqi Miftahul
dc.date.accessioned2023-07-20T02:18:52Z
dc.date.available2023-07-20T02:18:52Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/122260
dc.description.abstractKabupaten Tanjung Jabung Timur mengalami kebakaran hutan yang berulang. Penginderaan jauh, khususnya penggunaan Normalized Burn Ratio (NBR) dan Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) memberikan informasi tentang dugaan luas kebakaran hutan dan lahan. Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan indeks NBR dan NDVI terhadap deteksi titik panas, membandingkan hasilnya serta memperkirakan luasan area yang terbakar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan Kabupaten Tanjung Jabung Timur terdeteksi titik panas sebanyak 7.747 pada tahun 2019. Indeks NBR memiliki kemampuan yang lebih baik dalam pengestimasian tingkat keparahan kebakaran hutan dan lahan dengan nilai D sebesar 6,583 dibandingkan dengan indeks NDVI dengan nilai D sebesar 1,041. Pendugaan luas kebakaran hutan dan lahan yang dihasilkan pada metode NBR sebesar 13.199,600 hektar dan pada metode indeks NDVI seluas 12.331,53 hektar. Hasil pendugaan luas kebakaran hutan dan lahan dengan metode NBR lebih mendekati luas kebakaran hutan dan lahan yang sebenarnya (14.129 Ha). Lebih dari 98% kebakaran hutan dan lahan termasuk ke dalam kelas tingkat keparahan rendah, baik dengan menggunakan indeks NBR ataupun NDVI.id
dc.description.abstractKabupaten Tanjung Jabung Timur mengalami kebakaran hutan yang berulang. Penginderaan jauh, khususnya penggunaan Normalized Burn Ratio (NBR) dan Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) memberikan informasi tentang dugaan luas kebakaran hutan dan lahan. Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan indeks NBR dan NDVI terhadap deteksi titik panas, membandingkan hasilnya serta memperkirakan luasan area yang terbakar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan Kabupaten Tanjung Jabung Timur terdeteksi titik panas sebanyak 7.747 pada tahun 2019. Indeks NBR memiliki kemampuan yang lebih baik dalam pengestimasian tingkat keparahan kebakaran hutan dan lahan dengan nilai D sebesar 6,583 dibandingkan dengan indeks NDVI dengan nilai D sebesar 1,041. Pendugaan luas kebakaran hutan dan lahan yang dihasilkan pada metode NBR sebesar 13.199,600 hektar dan pada metode indeks NDVI seluas 12.331,53 hektar. Hasil pendugaan luas kebakaran hutan dan lahan dengan metode NBR lebih mendekati luas kebakaran hutan dan lahan yang sebenarnya (14.129 Ha). Lebih dari 98% kebakaran hutan dan lahan termasuk ke dalam kelas tingkat keparahan rendah, baik dengan menggunakan indeks NBR ataupun NDVI.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePendugaan Luas Kebakaran Hutan dan Lahan di Jambi dengan Metode Normalized Burn Ratio dan Normalized Difference Vegetation Indexid
dc.title.alternativePresumption the Area of Forest and Land Fires in Jambi Using Normalized Burn Ratio and Normalized Difference Vegetation Index Methodsid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordburnt areaid
dc.subject.keywordNBRid
dc.subject.keywordNDVIid
dc.subject.keywordhotspotid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record