Show simple item record

dc.contributor.advisorSinukaban, Naik
dc.contributor.advisorArsyad, Sitanala
dc.contributor.advisorSuwardjo
dc.contributor.authorSukarno, Gatot
dc.date.accessioned2023-07-16T01:24:43Z
dc.date.available2023-07-16T01:24:43Z
dc.date.issued1993
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/121994
dc.description.abstractKerusakan tanah di Indonesia pada umumnya disebabkan oleh karena kesalahan pengelolaan tanah, sehingga menye­babkan timbulnya erosi. Erosi mengakibatkan tanah menurun produktivitasnya dan kehilangan fungsi produksi, yang pada akhirnya mengakibatkan rendahnya produksi. Pengelolaan tanah dan tanaman yang dilakukan secara benar menurut kai­dah-kaidah konservasi tanah dapat menekan erosi, sehingga kerusakan tanah dapat dihindari. Tulisan ini membahas hasil penelitian pengaruh pola tanam dan penambahan bahan organik dalam mengurangi jumlah aliran permukaan, jumlah erosi, memperbaiki beberapa sifat fisik tanah dan mening­katkan produksi tanaman. Penelitian ini merupakan percobaan lapangan yang di­lakukan di wilayah desa Patemon, kecamatan Wringin kabupa­ten Bondowoso Jawa Timur, pada ketinggian ± 400 meter di atas permukaan laut. Percobaan dilakukan pada jenis tanah Latosol dengan kemiringan lereng 15 % • Lahan tempat percobaan sebelumnya bekas ditanami tanaman ubi kayu dan telah dilakukan penduduk selama bertahun-tahun. Kesuburan tanah tergolong rendah dan pH bereaksi agak masam (pH 5.8). Penelitian dimulai pada pertengahan bulan Oktober 1991 dan berakhir pada awal bulan Juli 1992, dilakukan selama dua periode musim tanam. Rancangan percobaan yang digunakan adalah petak terbagi dalam Rancangan Acak Kelom­pok dengan dua faktor perlakuan dan dilaksanakan sebanyak tiga ulangan. Pada periode musim tanam pertama sebagai faktor pertama (petak utama) dicobakan pola tanam (A) se­ banyak dua taraf, yai tu pola tanam monokul tur jahe (A1) dan tumpangsari jahe+kacang tanah (A2) sebagai faktor ke dua (anak petak) dicobakan bahan organik/Sludge (B) ber­asal dari limbah organik bahan industri kertas PT Kertas Leces Probolinggo sebanyak empat taraf, yaitu 0 ton (B1), 15 ton (B2), 30 ton (B3) dan 45 ton (B4) per hektar. Bahan organik tersebut dicampur merata dengan tanah sedalam cangkul, dilakukan bersamaan dengan waktu pengola­han tanah. Sisa panen kacang tanah pada periode musim ta­nam pertama dibenamkan seluruhnya ke dalam petak semula. Tanaman jagung ditanam pada seluruh petak percobaan dila­kukan setelah panen kacang tanah. Sisa panen jahe diguna­kan sebagai bahan percobaan pada periode musim tanam ke dua. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcField cropsid
dc.subject.ddcZingiber officinaleid
dc.subject.ddcOrganic manuresid
dc.titlePengaruh pola tanam dan penambahan bahan organik terhadap aliran permukaan, erosi dan produksi jahe (zingiber officinale Rosc.)id
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record