Pengaruh pola tanam dan penambahan bahan organik terhadap aliran permukaan, erosi dan produksi jahe (zingiber officinale Rosc.)
View/ Open
Date
1993Author
Sukarno, Gatot
Sinukaban, Naik
Arsyad, Sitanala
Suwardjo
Metadata
Show full item recordAbstract
Kerusakan tanah di Indonesia pada umumnya disebabkan oleh karena kesalahan pengelolaan tanah, sehingga menyebabkan timbulnya erosi. Erosi mengakibatkan tanah menurun produktivitasnya dan kehilangan fungsi produksi, yang pada akhirnya mengakibatkan rendahnya produksi. Pengelolaan tanah dan tanaman yang dilakukan secara benar menurut kaidah-kaidah konservasi tanah dapat menekan erosi, sehingga kerusakan tanah dapat dihindari. Tulisan ini membahas hasil penelitian pengaruh pola tanam dan penambahan bahan organik dalam mengurangi jumlah aliran permukaan, jumlah erosi, memperbaiki beberapa sifat fisik tanah dan meningkatkan produksi tanaman.
Penelitian ini merupakan percobaan lapangan yang dilakukan di wilayah desa Patemon, kecamatan Wringin kabupaten Bondowoso Jawa Timur, pada ketinggian ± 400 meter di atas permukaan laut. Percobaan dilakukan pada jenis tanah Latosol dengan kemiringan lereng 15 % • Lahan tempat percobaan sebelumnya bekas ditanami tanaman ubi kayu dan telah dilakukan penduduk selama bertahun-tahun. Kesuburan tanah tergolong rendah dan pH bereaksi agak masam (pH 5.8).
Penelitian dimulai pada pertengahan bulan Oktober 1991 dan berakhir pada awal bulan Juli 1992, dilakukan selama dua periode musim tanam. Rancangan percobaan yang digunakan adalah petak terbagi dalam Rancangan Acak Kelompok dengan dua faktor perlakuan dan dilaksanakan sebanyak tiga ulangan. Pada periode musim tanam pertama sebagai faktor pertama (petak utama) dicobakan pola tanam (A) se
banyak dua taraf, yai tu pola tanam monokul tur jahe (A1) dan tumpangsari jahe+kacang tanah (A2) sebagai faktor ke dua (anak petak) dicobakan bahan organik/Sludge (B) berasal dari limbah organik bahan industri kertas PT Kertas
Leces Probolinggo sebanyak empat taraf, yaitu 0 ton (B1), 15 ton (B2), 30 ton (B3) dan 45 ton (B4) per hektar.
Bahan organik tersebut dicampur merata dengan tanah sedalam cangkul, dilakukan bersamaan dengan waktu pengolahan tanah. Sisa panen kacang tanah pada periode musim tanam pertama dibenamkan seluruhnya ke dalam petak semula. Tanaman jagung ditanam pada seluruh petak percobaan dilakukan setelah panen kacang tanah. Sisa panen jahe digunakan sebagai bahan percobaan pada periode musim tanam ke dua. ...
Collections
- MT - Agriculture [3696]