Show simple item record

dc.contributor.advisorAlikodra, Hadi S.
dc.contributor.advisorHubeis, Aida Vitayala
dc.contributor.advisorS. Somadikarta
dc.contributor.authorSurata, Sang Putu Kaler
dc.date.accessioned2023-07-16T00:53:32Z
dc.date.available2023-07-16T00:53:32Z
dc.date.issued1993
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/121980
dc.description.abstractAda kecenderungan bahwa jenis dan populasi burung di Bali semakin menurun dari tahun ,ke tahun. Padahal burung sebagai satu komponen dari keanekaragaman hayati mempunyai peranan penting dalam memelihara keseimbangan ekosistem alam. Kepunahan satu (apalagi banyak) jenis burung akan menimbulkan gangguan pada sistem ekologis lingkungan. Karena itu upaya untuk melestarikan burung harus ditingkatkan guna menekan agar laju penurunan jenis dan populasi burung dapat ditekan seminimal mungkin. Seniman lukis tradisi Bali adalah satu potensi yang dapat dijadikan "ujung tombak" dalam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap konservasi burung, sebab (1) seniman mempunyai kedudukan yang cukup dihormati dalam sistem sosiobudaya di Bali; (2) apresiasi seniman terhadap burung biasanya lebih tinggi dibanding kelompok masyarakat lain; (3) seni lukis tradisi sebagai seni budaya tumbuh dan berkembang seiring dengan proses seleksi, adaptasi dan evolusi pada ekosistem alam serta ekos istem sos ial; ( 4) karya lukis dari seniman dapat menjadi media dalam pendidikan dan penyuluhan konservasi burung. Tetapi sebelum berperan sebagai ujung tombak, terlebih dahulu harus ada upaya untuk menelaah persepsi seniman lukis itu sendiri untuk mengetahui tingkat kesadaran dan pemahaman mereka terhadap konservasi burung sehingga pada saat berperan sebagai ujung tombak, mereka sudah mempunyai persamaan persepsi mengenai konservasi burung. Penelitian ini terutama berupaya mengungkap seberapa dalam persepsi seniman lukis tradisi Bali terhadap konservasi burung. Selain itu penelitian ini juga bertujuan mengetahui keadaan avifauna di desa tempat seniman bermukim dan berbagai peubah yang berpengaruh pada persepsi seniman terhadap konservasi burung. Penelitian dilakukan pada empat desa di Bali, yaitu Oesa Batuan, Desa Kamasan, Desa Kerambitan dan Oesa Mas (Ubud). Tiga komponen yang ditelaah adalah avifauna (burung yang terdapat pada desa tempat seniman bermukim), biotipe (tipe habitat tempat burung hidup) dan persepsi seniman terhadap konservasi burung. Data primer untuk avifauna dikumpulkan dpngan menggunakan metode IPA (Indices Ponctuels d'Abondance), untuk biotipe dikumpulkan dengan metode fisiognomi dan untuk persepsi seniman terhadap konservasi burung dikumpulkan melalui wawancara terhadap seniman terkemuka dan kuesioner yang diantar dari pintu-kepintu pada 21 seniman yang menganut gaya lukis Batuan, 21 seniman yang menganut gaya lukis Kamasan, 5 seniman yang menganut gaya lukis Kerambitan dan 41 seniman yang menganut gaya lukis Ubud.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcSystematic zoologyid
dc.subject.ddcBirdsid
dc.subject.ddcDrawingid
dc.titlePersepsi seniman lukis tradisi Bali terhadap konservasi burungid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record