Keterkaitan sistem kesehatan traditional dengan kelestarian keragaman jenis flora obat-obatan: suatu penelitian deskriptif di Kecamatan Barusjahe DT II Kabupaten Karo Propinsi Sumatera Utara
View/ Open
Date
1993Author
Tarigan, Kuning
Pelly, Usman
F. G. Suratmo
M.. Yacub
Metadata
Show full item recordAbstract
Salah satu cara manusia untuk mempertahankan kehidupannya (survival) adalah dengan mengembangkan sistem kesehatan. Dalam proses perkembangannya dapat dibedakan antara sistem kesehatan modern dan sistem kesehatan tradisional. Dalam sistem kesehatan modern orang memeriksakan penyakitnya ke dokter dan mendapatkan obat untuk dimakan, diminum, dioleskan, dan suntikan obat yang diolah secara modern. Sedangkan sistem kesehatan tradisional orang mengunjungi dukun, makan ramuan-ramuan obat dari tumbuh-tumbuhan dan hewan yang diolah secara tradisional, dan adakalanya pakai mantera. Dalam hal ini penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan sistem kesehatan tradisional Karo. Dengan bertahannya obat tradisional (fitofarmaka) Karo yang membutuhkan bahan baku (ramu-ramuan) yang diperoleh dari embal- embal (padang alang-alang), hutan dan pekarangan, maka perlu melestarikan hutan, padang alang-alang dan pekarangan.
Tujuan Penelitian adalah mendiskripsikan apakah
obat
tradisional (fitofarmaka) Karo masih dipakai masyarakat,
serta dari mana sumber bahan bakunya (ramu-ramuannya) atau obat-obatan tersebut.
bagaimana masyarakat melestarikan keragaman jenis flora obat-obatan tersebut.
Metode penelitian ini dilakukan dengan pendekatan walitatif yaitu dengan melakukan wawancara kepada masyaraat, termasuk, Dokter, Bidan, Dukun Patah, Peramu Obat, pemakai obat, pemburu bulung-bulung (daun-daun), pengalun (tukang kusuk), penendung (dukun yang dapat berhubungan dengan roh halus), dan penjual bahan Untuk baku (ramu-ramuan). itu dilakukan pengumpulan data tentang penyakit dan pengobatan tradisonal Karo dengan mewawancarai mewawancarai Karo di Kecamatan Barus jahe. ...