Perbandingan Pemberian P-PRP dan L-PRP Alogenik dan Xenogenik Terhadap Persembuhan Luka Sayat pada Tikus
Date
2023Author
Arlita, Winda
Subangkit, Mawar
Prasetyaningtyas, Wahono Esthi
Metadata
Show full item recordAbstract
Luka insisi adalah bentuk kerusakan jaringan kulit akibat teriris benda tajam.
Salah satu pemanfaatan darah untuk pengobatan alternatif luka yaitu Platelet-Rich
Plasma (PRP). Penelitian ini bertujuan membandingkan pemberian PRP dengan
metode Pure Platelet-Rich Plasma (P-PRP) dan Leukocyte and Platelet-Rich
Plasma (L-PRP) menggunakan darah alogenik dan xenogenik terhadap parameter
persembuhan luka sayat pada tikus. Sebanyak 18 ekor tikus, masing-masing disayat
lima luka pada punggungnya, diberi perlakuan pemberian sediaan L-PRP dan PPRP dari darah tikus (alogenik), L-PRP dan P-PRP dari darah kelinci (xenogenik)
dan NaCL 0.9% (kontrol negatif). Pengambilan sampel dilakukan pada hari ke-3, 5
dan 7. Hasil penelitian menunjukkan luka yang diberikan P-PRP dan L-PRP baik
alogenik dan xenogenik mempercepat persembuhan luka. Luka yang diberikan PPRP lebih cepat kering dan menutup dibandingkan kelompok lainnya dan juga
menunjukkan terbentuknnya jaringan granulasi, epitelisasi, dan deposisi kolagen
yang lebih cepat. Tidak ditemukan reaksi rejeksi tubuh terhadap pemberian PRP
baik yang berasal dari darah alogenik dan xenogenik. Incisional wounds are a form of skin damage caused by sharp objects. One of the utilizations of blood for alternative wound treatment is Platelet-Rich Plasma (PRP). This study aims to compare the administration of PRP with the Pure Platelet-Rich Plasma (P-PRP) and Leukocyte and Platelet-Rich Plasma (L-PRP) methods using allogeneic and xenogeneic blood on the parameter of incision wound healing in rats. A total of 18 rats, each incised five wounds on their backs and treated with L-PRP and P-PRP from rat blood (allogenic), L-PRP and P-PRP from rabbit blood (xenogeneic) and NaCL 0,9% (negative control). Skin samples were taken on the 3rd, 5th, and 7th days. The results showed that wounds treated with P-PRP and L-PRP both allogeneic and xenogeneic promoted wound healing. Wounds treated with P-PRP dried and closed faster than other groups. Furthermore, P-PRP groups showed the faster formation of granulation tissue, epithelialization, and collagen deposition. There was no rejection reaction to the administration of PRP from both allogeneic and xenogeneic blood.