Show simple item record

dc.contributor.advisorMukidjo, Kooswardhono;
dc.contributor.advisorKasryno, FAisal;
dc.contributor.advisorSoejono, Irlan;
dc.contributor.authorMuhzi, Muhamad
dc.date.accessioned2023-07-12T14:41:32Z
dc.date.available2023-07-12T14:41:32Z
dc.date.issued1984
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/121661
dc.description.abstractTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efisiensi penggunaan input produksi dengan adanya penggaduhan ternak sapi, serta mengetaliui pengaruh pola penggaduhan terhadap tambahan pendapatan dan pembagian pendapatan antara pemilik ternak dan petani penggaduh. Ada tiga pola penggaduhan sapi yang berkembang di kalangan masyarakat Lombok Barat, yaitu dua pola dari pemerintah dan satu pola lainnya adalah pola penggaduhan tradisional masyarakat setempat. Antara pola yang satu dengan lainnya dibedakan oleh jumlah ternak dan atau aturan pembagian hasilnya. Pada pola penggaduhan I, jumlah ternak yang digaduhkan untuk seorang petani sebanyak 2 ekor terdiri dari jantan dan betina, berumur lebih kurang dua tahun. Untuk satu ekor sapi jantan, dalam waktu lebih dari lima tahun petani penggaduh harus mengembalikan satu ekor anak dan untuk satu ekor induk harus mengembalikan dua ekor anak umur dua tahun. Pada pola penggaduhan II, jumlah ternak yang digaduhkan untuk seorang petani adalah satu ekor betina dan dalam waktu lima tahun penggaduh harus mengembalikan dua ekor anak umur dua tahun. Pada pola penggaduhan III yang merupakan pola tradisional, jumlah ternak yang digaduhkan umumnya dua ekor sapi betina dengan sistem bagi dua hasil (anak yang dihasilkan selama pemeliharaan) untuk pemeliharaan selama lima tahun.id
dc.language.isoidid
dc.subject.ddcCattleid
dc.subject.ddcIncomeid
dc.titlePengaruh pola penggaduhan ternak potong sapi terhadap distribusi pendapatan di Kabupaten Lombok Barat Nusa Tenggaraid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record