Pengaruh pola penggaduhan ternak potong sapi terhadap distribusi pendapatan di Kabupaten Lombok Barat Nusa Tenggara
View/ Open
Date
1984Author
Muhzi, Muhamad
Mukidjo, Kooswardhono;
Kasryno, FAisal;
Soejono, Irlan;
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efisiensi penggunaan input produksi dengan
adanya penggaduhan ternak sapi, serta mengetaliui pengaruh pola penggaduhan terhadap tambahan
pendapatan dan pembagian pendapatan antara pemilik ternak dan petani penggaduh.
Ada tiga pola penggaduhan sapi yang berkembang di kalangan masyarakat Lombok Barat, yaitu dua
pola dari pemerintah dan satu pola lainnya adalah pola penggaduhan tradisional masyarakat
setempat. Antara pola yang satu dengan lainnya dibedakan oleh jumlah ternak dan atau aturan pembagian hasilnya. Pada pola penggaduhan I, jumlah ternak yang digaduhkan untuk seorang petani
sebanyak 2 ekor terdiri dari jantan dan betina, berumur lebih kurang dua tahun. Untuk satu ekor
sapi jantan, dalam waktu lebih dari lima tahun petani penggaduh harus mengembalikan satu ekor
anak dan untuk satu ekor induk harus mengembalikan dua ekor anak umur dua tahun. Pada pola
penggaduhan II, jumlah ternak yang digaduhkan untuk seorang petani adalah satu ekor betina dan dalam waktu lima tahun penggaduh harus mengembalikan dua ekor anak umur dua tahun. Pada pola
penggaduhan III yang merupakan pola tradisional, jumlah ternak yang digaduhkan umumnya dua ekor
sapi betina dengan sistem bagi dua hasil (anak yang dihasilkan selama pemeliharaan) untuk pemeliharaan selama lima tahun.
Collections
- MT - Economic and Management [2880]