Desain Jaringan dan Otomasi Irigasi Curah untuk Budidaya Sawi Hijau di Lahan Terbuka P4S Buana Lestari, Kabupaten Nganjuk
Date
2023Author
Nugroho, Alvian Setyo
Saptomo, Satyanto Krido
Prastowo, Prastowo
Metadata
Show full item recordAbstract
Irigasi curah otomatis dengan sensor kelembaban tanah menjadi salah satu solusi pengembangan pertanian, salah satunya pengembangan budidaya sawi hijau. Oleh karena itu, tujuan utama penelitian ini adalah mendesain jaringan dan otomasi irigasi curah. Hasil dari analisis didapatkan bahwa kebutuhan air irigasi sawi hijau adalah 1,56 l/detik/ha atau 0,56 l/detik/0,36 ha. Spefisikasi pencurah yang digunakan mikro sprinkler range dengan debit 0,036 l/detik dan diameter penyiraman 11 m. Dipasang dengan jarak 5,6 m. Dengan laju penyiraman 4,08 mm/jam, waktu operasi 4,12 jam, interval irigasi 3 hari dan jam kerja 10 jam sehari maka jumlah blok irigasi maksimal adalah 6 blok. Akan tetapi, hanya didesain 5 blok. Blok irigasi didesain dengan dua skenario. Sken ario pertama lahan tersedia dibagi 5 blok, dan skenario 2 dilakukan perluasan area. Skenario 1 membutuhkan debit sistem sebesar 0,71 l/detik dan total dynamic head (TDH) 33,52 m digunakan pompa sentrifugal. Skenario 2 membutuhkan debit 1,60 l/detik dan TDH 33,94 m, digunakan pompa sentrifugal. Dibutuhkan biaya Rp53.850.000 untuk membangun jaringan dengan skenario pertama, dan Rp80.250.000 untuk skenario 2. Automatic Sprinkler irrigation with soil moisture sensors is one of the solutions for agricultural development, including the cultivation of green mustard. Therefore, the main objective of this research is to design a Sprinkler irrigation network and automation system. The analysis results showed that the water requirement for green mustard irrigation is 1,56 l/second/ha or 0,56 l/second/0,36 ha. The specific sprinkler used mircrosprinkler with a flow rate of 0,036 l/second and a sprinkler diameter of 11 m. They are installed with a spacing of 5,6 m. With an irrigation rate of 4.08 mm/hour, an operating time of 4,12 hours, an irrigation interval of 3 days, and a 10-hour workday, the maximum number of irrigation blocks is 6 blocks. However, only 5 blocks are designed. The irrigation blocks are designed with two scenarios. The first scenario involves dividing the available land into 5 blocks, while the second scenario includes the area expansion. The first scenario requires a system flow rate of 0,71 l/second and a total dynamic head (TDH) of 33,52 m, using a sentrifugal pump. The second scenario uses system flow rate of 1.60 l/second, TDH of 33,94 m, and a sentrifugal pump. The construction cost for the network is IDR53.850.000 for the first scenario and IDR80.250.000 for the second scenario.