Show simple item record

dc.contributor.advisorPoetri, Okti Nadia
dc.contributor.advisorSoesatyoratih, RR
dc.contributor.authorDini, Shafa Rahma
dc.date.accessioned2023-07-10T14:01:17Z
dc.date.available2023-07-10T14:01:17Z
dc.date.issued2023-07-10
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/121300
dc.description.abstractPenyakit mulut dan kuku (PMK) adalah penyakit infeksi pada hewan berkuku belah dan merupakan penyakit re-emerging di Indonesia. Kasus PMK mulai terjadi pada ternak sapi perah di wilayah Cianjur Utara pada bulan Mei 2022, kemudian program vaksinasi PMK mulai dilakukan di wilayah ini sejak bulan Juni 2022. Monitoring keberadaan antibodi setelah vaksinasi penting dilakukan guna mengevaluasi efektivitas program vaksinasi. Penelitian ini bertujuan menentukan status antibodi PMK pada sapi perah di wilayah Cianjur Utara dengan kriteria berikut: pernah terinfeksi-divaksin satu kali, tidak pernah terinfeksi-divaksin dua kali, dan pernah terinfeksi-belum divaksin. Dua puluh lima sampel susu individu dikoleksi dan dianalisa keberadaan antibodi PMK dengan metode enzyme linked immunosorbent assay (ELISA) kompetitif. Hasil ELISA menunjukkan bahwa 2 sampel susu asal sapi pernah terinfeksi-divaksin satu kali positif memiliki antibodi PMK, sedangkan sampel lainnya negatif antibodi PMK. Hasil ini mengindikasikan bahwa antibodi PMK lebih banyak terbentuk pada individu yang pernah terinfeksi dan divaksin, dibandingkan individu yang tidak pernah terinfeksi dan divaksin dua kali maupun individu yang pernah terinfeksi dan belum divaksin. Selain itu, hasil ini juga memperlihatkan bahwa sampel susu individu dapat digunakan sebagai sampel alternatif non-invasif untuk monitoring antibodi PMK setelah vaksinasi karena pengambilan sampelnya relatif lebih mudah dilakukan dan aspek kesejahteraan hewan terpenuhi.id
dc.description.abstractFoot and mouth disease (FMD) is an infectious disease in cloven hooves and is a re-emerging disease in Indonesia. FMD cases began to occur in dairy cattle in the North Cianjur region in May 2022, then the FMD vaccination program began in this region in June 2022. Post-vaccination antibody monitoring is important to evaluating the effectiveness of vaccination programs. This study aims to determine the FMD antibody status in dairy cattle in the North Cianjur region with the following criteria: infected-vaccinated once, never infected-vaccinated twice, and infected-not vaccinated. Twenty-five milk samples were collected and analyzed for the presence of FMD antibodies using a competitive enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). The ELISA results showed that 2 milk samples from dairy cattle that have been infected-vaccination once were positive for FMD antibodies, while the other samples were negative. These results indicate that more FMD antibodies are formed in individuals who have been infected and vaccinated, compared to individuals who have never been infected and vaccinated twice or individuals who have been infected and have not been vaccinated. Moreover, these results showed that individual milk samples can be used as a non-invasive alternative sample for monitoring FMD antibodies after vaccination because the sampling is relatively easy and animal welfare aspects are met.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleStatus Antibodi Penyakit Mulut dan Kuku pada Sapi Perah di Wilayah Koperasi Peternak Sapi Cianjur Utaraid
dc.title.alternativeStatus of Foot and Mouth Disease Antibodies in Dairy Cattle in The North Cianjur Cattle Cooperative Regionid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordantibodiesid
dc.subject.keywordenzyme linked immunosorbent assay (ELISA)id
dc.subject.keywordfoot and mouth disease (FMD)id
dc.subject.keywordmilk samplesid
dc.subject.keywordvaccinationid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record