Status Antibodi Penyakit Mulut dan Kuku pada Sapi Perah di Wilayah Koperasi Peternak Sapi Cianjur Utara
Date
2023-07-10Author
Dini, Shafa Rahma
Poetri, Okti Nadia
Soesatyoratih, RR
Metadata
Show full item recordAbstract
Penyakit mulut dan kuku (PMK) adalah penyakit infeksi pada hewan berkuku
belah dan merupakan penyakit re-emerging di Indonesia. Kasus PMK mulai terjadi
pada ternak sapi perah di wilayah Cianjur Utara pada bulan Mei 2022, kemudian
program vaksinasi PMK mulai dilakukan di wilayah ini sejak bulan Juni 2022.
Monitoring keberadaan antibodi setelah vaksinasi penting dilakukan guna
mengevaluasi efektivitas program vaksinasi. Penelitian ini bertujuan menentukan
status antibodi PMK pada sapi perah di wilayah Cianjur Utara dengan kriteria
berikut: pernah terinfeksi-divaksin satu kali, tidak pernah terinfeksi-divaksin dua
kali, dan pernah terinfeksi-belum divaksin. Dua puluh lima sampel susu individu
dikoleksi dan dianalisa keberadaan antibodi PMK dengan metode enzyme linked
immunosorbent assay (ELISA) kompetitif. Hasil ELISA menunjukkan bahwa 2
sampel susu asal sapi pernah terinfeksi-divaksin satu kali positif memiliki antibodi
PMK, sedangkan sampel lainnya negatif antibodi PMK. Hasil ini mengindikasikan
bahwa antibodi PMK lebih banyak terbentuk pada individu yang pernah terinfeksi
dan divaksin, dibandingkan individu yang tidak pernah terinfeksi dan divaksin dua
kali maupun individu yang pernah terinfeksi dan belum divaksin. Selain itu, hasil
ini juga memperlihatkan bahwa sampel susu individu dapat digunakan sebagai
sampel alternatif non-invasif untuk monitoring antibodi PMK setelah vaksinasi
karena pengambilan sampelnya relatif lebih mudah dilakukan dan aspek
kesejahteraan hewan terpenuhi. Foot and mouth disease (FMD) is an infectious disease in cloven hooves and
is a re-emerging disease in Indonesia. FMD cases began to occur in dairy cattle in
the North Cianjur region in May 2022, then the FMD vaccination program began
in this region in June 2022. Post-vaccination antibody monitoring is important to
evaluating the effectiveness of vaccination programs. This study aims to determine
the FMD antibody status in dairy cattle in the North Cianjur region with the
following criteria: infected-vaccinated once, never infected-vaccinated twice, and
infected-not vaccinated. Twenty-five milk samples were collected and analyzed for
the presence of FMD antibodies using a competitive enzyme-linked immunosorbent
assay (ELISA). The ELISA results showed that 2 milk samples from dairy cattle that
have been infected-vaccination once were positive for FMD antibodies, while the
other samples were negative. These results indicate that more FMD antibodies are
formed in individuals who have been infected and vaccinated, compared to
individuals who have never been infected and vaccinated twice or individuals who
have been infected and have not been vaccinated. Moreover, these results showed
that individual milk samples can be used as a non-invasive alternative sample for
monitoring FMD antibodies after vaccination because the sampling is relatively
easy and animal welfare aspects are met.