Show simple item record

dc.contributor.advisorPravitasari, Andrea
dc.contributor.advisorPanuju, Dyah Retno
dc.contributor.authorWardana, Ardiansyah
dc.date.accessioned2023-07-07T07:13:10Z
dc.date.available2023-07-07T07:13:10Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/121120
dc.description.abstractTingkat kepadatan penduduk yang tinggi menjadi salah satu faktor pemicu dinamika perubahan tutupan lahan dan perkembangan wilayah di Provinsi Jawa Tengah. Ekspansi perkotaan dan perkembangan wilayah yang tidak direncanakan dengan baik akan mengancam keberlanjutan pembangunan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi jenis tutupan lahan dan pola perubahan tutupan lahan (2) Mengidentifikasi tingkat perkembangan wilayah setiap kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah; (3) Menganalisis tingkat keberlanjutan pembangunan ditinjau dari dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan; dan (4) Menganalisis tipologi wilayah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah berdasarkan indeks keberlanjutan pembangunan. Penelitian ini menggunakan data tutupan lahan yang bersumber dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, data potensi desa, dokumen Provinsi Dalam Angka, dan peta administrasi Jawa Tengah. Perubahan tutupan lahan diidentifikasi dengan overlay data tutupan lahan tahun 2014 dan 2019 menggunakan QGIS. Tingkat perkembangan wilayah diidentifikasi dengan skalogram. Indeks keberlanjutan pembangunan dibangun dengan Factor Analysis (FA) menggunakan Statistica 10, sedangkan tipologi wilayah diidentifikasi dengan cluster analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi dinamika perubahan tutupan hutan di Provinsi Jawa Tengah, dimana dalam waktu lima tahun (2014- 2019) terjadi penurunan luas hutan yang sangat signifikan dari sekitar 1 juta ha menjadi 550 ribu ha. Sementara itu, luas lahan pertanian nonsawah dan lahan terbangun mengalami peningkatan, masing-masing sebesar 312 ribu ha dan 164 ribu ha. Selain itu, terjadi peningkatan indeks perkembangan wilayah di kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah. Secara umum indeks keberlanjutan pada dimensi ekonomi lebih rendah dibandingkan indeks keberlanjutan sosial dan lingkungan. Selanjutnya, hasil analisis klaster menunjukkan bahwa sekitar 60,31% wilayah di Provinsi Jawa Tengah memiliki indeks keberlanjutan yang rendah. Hasil analisis tipologi wilayah ini dapat digunakan oleh Pemerintah Daerah untuk menyusun kebijakan/ program dalam rangka mewujudkan tercapainya pembangunan yang berkelanjutan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisis Tutupan Lahan, Tingkat Perkembangan, dan Tipologi Wilayah Provinsi Jawa Tengah Berbasis Indeks Keberlanjutan Pembangunanid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordFactor Analysisid
dc.subject.keywordCluster Analysisid
dc.subject.keywordScalogramid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record