Hubungan Seng Serum dengan Hambatan Pertumbuhan Pada Anak Sekolah Dasar
View/ Open
Date
1992Author
Riyadi, Hadi
Girindra, Aisyah
Suhardjo
Muhilal
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilak ukan di Sekolah Dasar Negeri
(SDN) Situ Daun I dan II, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor,
dari bulan Desember 1991 sampai Juni 1992. Tujuan
penelitian adalah untuk menge tahui hubungan kadar seng serum
dengan pertumb/4an anak. Sebanyak 109 murid SD yang
terdiri dari laki-laki dan perempuan ikut berpartisipasi
dalam penelitian ini. Data yang dikumpulkan adalah keadaan
sosial ekonomi, identitas anak, konsumsi energi dan
zat gizi, antropometri, kadar seng dan albumin serum. Hasil
yang didapat menun jukkan bahwa konsumsi energi dan zat
gizi masih rendah. Sebanyak 27,5 persen anak menderita
defisien si seng. Prevalensi defisiensi seng pada anak
perempuan lebih tinggi daripada anak laki-laki, masingmasing
30,9 persen dan 24,1 persen. Kadar seng serum semakin
rendah dengan semakin beratnya hambatan pertumbuhan.
Dengan menggunakan in dikator berat badan menurut umur
(BB/U) ditemukan 18,6 persen anak menderita gizi buruk dan
41,7 persen gizi kurang, sedangkan dengari rnenggunakan indikator
tinggi badan menurut umur (TB/U) ditemukan 11,9
persen gizi buruk dan 43,0 persen gizi kurang. Tidak ditemukan adanya gizi buruk dengan menggunakan indikator
berat badan menurut tinggi badan (BB/TB), dan hanya 3,3
persen yang tergolong gizi kurang. Anak perempuan umumnya
lebih banyak yang menderita gizi buruk dan kurang dibandingkan
dengan anak laki-laki. Diungkapkan pula adanya
hubungan antara kadar seng serum dan pertumbuhan anak.
Defisiensi seng merupakan salah satu faktor yang dapat
menghambat pertumbuhan anak, terutama pada bentuk hambatan
tingkat sangat berat (gizi buruk) dan berat (gizi kurang).