Potensi Antioksidan dan Antiproliferasi Selada Air (Naturtium Officinale R. Br) Terhadap Sel MCF-7 Secara In Vitro
View/ Open
Date
2017Author
Rahman, Dewi Rahmayani
Rimbawan
Madanijah, Siti
Purwaningsih, Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Penggunaan bahan alam sebagai obat-obatan tradisional menurut World Health Organization (WHO) telah meningkat hingga 65% baik di negara berkembang maupun negara maju. Beberapa jenis tanaman kaya akan metabolit sekunder seperti tannin, terpenoid, alkaloid, flavonoid. Selada air (Nasturtium officinale R. Br.) adalah tumbuhan yang mengandung alkaloid dan mempunyai efek antibakteri serta steroid, fenol hidroquinon yang terbukti mampu menurunkan bilangan peroksida sebagai salah satu indikator yang dapat menghambat oksidasi lemak. Penelitian lain yang menggunakan selada air juga menunjukkan adanya kandungan phenethyl isothyiocyanate (PEITC) yang potensial sebagai anti kanker.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak selada air sebagai antioksidan dan inhibitor pembelahan sel yang tidak terkendali pada kanker. Tujuan khusus penelitian ini, yaitu: 1) Menganalisis manfaat selada air dan penggunaannya khususnya di bidang kesehatan melalui studi pendahuluan kualitatif; 2) Menentukan senyawa aktif yang terkandung pada selada air melalui uji fitokimia; 3) Menentukan aktivitas antioksidan pada selada air dengan menggunakan metode DPPH; 4) Menganalisis potensi daya hambat proliferasi ekstrak selada air sebagai zat anti kanker pada kultur sel kanker payudara (MCF-7). Desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua kelompok perlakuan, tujuh taraf dan tiga kali ulangan, yang dilaksanakan secara bertahap pada periode waktu bulan April sampai November 2016. Analisis data menggunakan ANOVA, jika terdapat pengaruh nyata antar perlakuan dilakukan uji lanjut berupa uji Duncan dengan menggunakan program SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak air dari selada air mempunyai rendemen yang paling tinggi yaitu sebesar 2,8 % sedangkan ekstrak etanol 70% memiliki nilai rendemen sebesar 2,1 %. Hasil penelitian uji kualitatif fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak selada air memiliki kandungan bioaktif yaitu flavonoid, tanin, saponin, dan steroid. Hasil uji BSLT menunjukkan bahwa toksisitas ekstrak yang paling kuat adalah ekstrak etanol 70% selada air dengan nilai LC50 yaitu sebesar 406,02 ppm. Ekstrak etanol 70 % selada air mempunyai kadar flavonoid yaitu sebesar 13,9 mg/100 g dan aktifitas antioksidan tertinggi dengan nilai IC50 sebesar 102,26 ppm. Ekstrak etanol selada air menghambat sel kanker payudara (MCF-7) dengan nilai IC50 sebesar 1.696 ppm dan tidak bersifat toksik pada sel vero. Berdasarkan hasil uji ANOVA ekstrak etanol selada air berpengaruh signifikan terhadap daya hambat sel MCF-7 dengan nilai p sebesar (p=0,015) pada konsentrasi 50, 400, 800 dan 1000 ppm. The use of natural materials as traditional medicines according to the World Health Organization (WHO) has increased to 65% in both developing and developed countries, in the plant is rich in secondary metabolites such as tannins, terpenoids, alkaloids, flavonoids The bioactive components contained in the plant can be used as a medicine, increasing its use as a therapy because it is assessed in terms of safety in its use. Watercress (Nasturtium officinale R. Br.) Is a plant that shows the presence of alkaloids that have antibacterial and steroidal effects, phenol hydroquinone that is proven to decrease peroxide numbers. Other studies that use watercress also indicate the presence of potent phenethyl isothyiocyanate (PEITC) as anti-cancer.
This study aims to determine the potential of watercress extract as an antioxidant and inhibitor of uncontrolled cell division in cancer. Specific objectives of this research are: 1) To analyze the benefits of watercress and its use, especially in health; 2) Determine the active compounds contained in watercress through phytochemical test; 3) Determine antioxidant activity on watercress by using DPPH method; 4) Analyze the potency of proliferation inhibition of watercress extract as an anti-cancer agent in breast cancer cell culture (MCF-7). The design used in this study was an experimental study using Completely Randomized Design (RAL) with two treatment groups, seven levels and three replications that were conducted gradually over the period of April to November 2016. Analysis of the data using ANOVA, if there is a significant difference between treatments will be followed up with Duncan test.
The results of the study indicated that the qualitative test watercress extracts has the bioactive component, that were flavonoids, tannins, saponins, and steroids. The highest toxicity levels of watercress 70 % ethanols extracts with LC50 value is 406,02 ppm. The results showed that extracts water of watercress had the highest yield that had 2,8 % and etanols 70 % was 2,1 %. The level of total flavonoid content was extracts ethanol 70 % was 13,9 mg/100 g. The highest level of antioxidant activity was watercress extracts 70 % ethanol was 102,67 ppm. The ethanol extract of watercress inhibits breast cancer cells (MCF-7) with IC50 values of 1,696 ppm and is not toxic in vero cells. Result showed that the ethanolic extract of Nasturtium Officinale gave a significant effect on MCF-7 breast cancer cells inhibition (p = 0,015) at concentration 50, 400, 800 and 1000 ppm.
Collections
- MT - Human Ecology [2199]