Diagnostik Daya Saing Perdagangan dan Determinan Ekspor Komoditas Rempah-Rempah Indonesia
Date
2023Author
Auliyana, Naishela
Firdaus, Muhammad
Amaliah, Syarifah
Metadata
Show full item recordAbstract
Salah satu komoditas unggulan ekspor Indonesia yang bernilai tinggi adalah
rempah-rempah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya saing dan
determinan dari rempah Indonesia di negara tujuan utama pada periode 2017-2021. Berdasarkan hasil analisis menggunakan pendekatan Trade Outcome Analysis dari Trade Competitiveness Diagnostic (TCD) yang terdiri dari beberapa indikator, antara lain: Revealed Comparative Symmetric Advantage (RSCA), Trade Balance Index (TBI), Intra Industry Trade Index (IIT), Trade Complementarity Index (TCI), dan Index of Export Market Penetration (IEMP) dapat diketahui bahwa rempah Indonesia sebagian besar memiliki keunggulan komparatif dan berdaya saing tinggi namun aktivitas perdagangan komoditas tersebut cenderung masih satu arah dengan
daya penetrasi pasar rendah. Meskipun demikian, Indonesia menunjukkan posisi sebagai net-exporter dan dapat memenuhi permintaan di negara tujuan dengan baik. Hasil analisis data panel menunjukkan bahwa harga ekspor, GDP riil Indonesia, nilai tukar, jumlah populasi, nilai indeks RSCA, serta TBI berpengaruh signifikan. Sedangkan, GDP riil negara tujuan dan jarak ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap ekspor rempah-rempah Indonesia ke negara tujuan utama. One of Indonesia's high-value export commodities was spices. This study aimed to analyze the competitiveness and determinants of Indonesian spices in the main destination countries during the period of 2017-2021. Based on the analysis using the Trade Outcome Analysis approach from Trade Competitiveness Diagnostic (TCD) consisting of several indicators, such as Revealed Comparative Symmetric Advantage (RSCA), Trade Balance Index (TBI), Intra Industry Trade Index (IIT), Trade Complementarity Index (TCI), and Index of Export Market Penetration (IEMP), it was observed that Indonesian spices mostly had comparative advantages and high competitiveness, but trade activities for the commodity tended to be one directional with low market penetration. Nevertheless, Indonesia showed a position as a net exporter and could fulfill demand in destination countries well. Panel data analysis showed that export prices, Indonesia's real GDP, exchange rate, population, RSCA index value, and TBI had a significant effect. Meanwhile, the real GDP of destination countries and economic distance did not significantly affect Indonesia's spice exports to the main destination countries.
