Show simple item record

dc.contributor.authorSutanto, Eka Hermawan
dc.date.accessioned2010-05-05T04:29:47Z
dc.date.available2010-05-05T04:29:47Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/12044
dc.description.abstractKeong murbei (Pomacea canaliculata) merupakan spesies yang kosmopolitan, yaitu spesies dengan distribusi yang sangat luas dan mudah sekali beradaptasi. Pada 1981 keong murbei diintroduksi ke Indonesia kemudian pada tahun 1985 - 1987, keong murbei dianggap menjadi spesies lokal yang familiar. Distribusi dan daya adaptasi keong murbei justru menjadikannya sebagai salah satu organisme yang dikhawatirkan berpotensi sebagai hama pertanian yang rakus dan agresif yang kerap kali menyerang tanaman padi. Tumbuhan air yang pertumbuhannya tidak terkendali dapat menjadikannya sebagai gulma yang seringkali mengganggu ekosistem perairan. Keong murbei diduga akan lebih efektif bila dimanfaatkan untuk mengendalikan gulma-gulma air tenggelam seperti Cabomba caroliniana, Vallisneria sp., dan Egeria densa karena keong murbei memiliki tingkat vorasitas (kerakusan) yang tinggi. Oleh karena itu dilakukan penelitian ini untuk mendapatkan dan membandingkan nilai vorasitas keong murbei terhadap ketiga gulma air tersebut. Penelitian di laboratorium dilaksanakan dari tanggal 31 Maret - 3 April 2009 di Laboratorium Riset Tumbuhan Air dengan rancangan acak kelompok. Perlakuan yang digunakan adalah gulma air tenggelam jenis Cabomba caroliniana, Vallisneria spiralis, dan Egeria densa. Observasi awal dilaksanakan pada bulan September 2007 - Agustus 2008. Pada hari pertama dilakukan penimbangan bobot basah masing-masing gulma yang dipakai (w0). Pada hari ketiga, bobot basah gulma yang tidak habis termakan keong ditimbang (w3) kembali. Nilai vorasitas selama tiga hari tersebut (wv) diperoleh dari selisih antara w0 dan w3 (wv = w0 – w3). Nilai wv dibagi tiga untuk mendapatkan nilai vorasitas per hari. Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, faktor reproduksi, morfologi, dan jenis kelamin terhadap aktivitas keong murbei tidak diperhitungkan. Nilai vorasitas keong murbei (P. canaliculata) terhadap V. spiralis paling besar (berbeda nyata p < 0,05)) dibandingkan E. densa dan C. caroliniana. Nilai vorasitas keong murbei terhadap E. densa dan C. caroliniana cenderung sama (tidak berbeda nyata (p ≥ 0,05)). Semua nilai vorasitas terendah terdapat pada kelompok panjang 1,75 - 1,9 cm, pada C. caroliniana sebesar 0,4524 g/hari, V. spiralis sebesar 0,9541 g/hari, dan E. densa sebesar 0,3872 g/hari. Semua nilai vorasitas tertinggi terdapat pada kelompok panjang 3,5 - 3,6 cm, pada C. caroliniana sebesar 1,9099; V. spiralis sebesar 5,2169; dan E. densa sebesar 2,3142. Secara fisik V. spiralis memiliki struktur daun yang relatif lebar, lembut dan lunak, tulang daun yang tipis dan mudah patah, serta jaringan ikat yang mudah robek. Sebaliknya, daun E. densa memiliki kelembutan yang relatif sama dengan V. spiralis, tetapi memiliki tulang daun sangat lentur yang menyebabkan daun E. densa sulit dipatahkan. C. caroliniana mempunyai daun yang paling sempit dan hampir sulit dibedakan dengan tulang daunnya. Disamping itu, pertulangan daun C. caroliniana juga sangat lentur. Kelenturan itulah yang menyebabkan tulang-tulang daun tersebut sulit dipatahkan oleh keong murbei. Struktur fisik yang dimiliki V. spiralis diduga sangat disukai keong murbei. Keong murbei (Pomacea canaliculata) pada semua kelompok ukuran panjang menunjukkan nilai vorasitas tertinggi terhadap Vallisneria spiralis dibandingkan Egeria densa dan Cabomba caroliniana. Nilai vorasitas keong murbei terhadap E. densa tidak berbeda nyata terhadap C. caroliniana.id
dc.titleVorasitas keong murbei (Pomacea canaliculata) terhadap gulma air tenggelam.id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record