Aspek sosial ekonomi pengolahan limbah hotel di kawasan pariwisata Nusa Dua Bali
View/ Open
Date
1997Author
Mertha, I Wayan
Mudikdjo ., Kooswardhono
Suratmo, F. Gunarwan
Saeni, M. Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Bali dikenal sebagai daerah tujuan wisata utama di Indonesia yang memiliki berbagai keunggulan di bidang adat dan budaya, sehingga mampu menarik wisatawan dalam jumlah yang cukup besar. Jumlah kunjungan wisatawan ke Bali dalam kurun waktu tiga tahun pertama repelita VI meningkat rata-rata I 1,33 % per tahun, yaitu dari 2 750 661 orang pada tahun 1994 menjadi 3 374 226 orang pada tahun 1996. Hal tersebut berarti jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali telah melampaui seluruh penduduk pulau ini pada tahun I 995, yaitu sebesar 2 879 831 orang (Bappeda tingkat I Bali, 1997). Jumlah wisatawan mancanegara yang langsung datang ke Bali pad a tahun I 996 berjumlah 1 I 60 655 orang, dengan rata-rata lama tinggal 6,5 hari dan rata-rata pengeluaran per wisatawan per hari sebesar US $ 83 ,92. Devisa yang langsung masuk ke Bali dari kunjungan wisatawan tersebut pada tahun 1996 sebesar US$ 63,31 juta (KanwiI Depparpostel Bali, 1996).
Pertumbuhan pariwisata Bali telah banyak memberikan dorongan pada berkembangnya kegiatan ekonomi di wilayah pesisir dan Iaut yang ada di daerah ini. Hal tersebut disebabkan karena wilayah pesisir kbususnya pantai sangat dirninati oleh wisatawan, sehingga menjadikannya daya tarik utama datangnya wisatawan ke Bali. Pantai Kuta, Sanur dan Nusa Dua adalah pantai yang selalu ramai dikunjungi wisatawan nusantara maupun mancanegara. Bagi wisatawan pantai bukan sekedar tempat untuk dipandang, tetapi justru dimanfaatkan sebagai tempat berwisata, berenang, berselancar, menyelam dan melakukan aktivitas wisata Iainnya; karena itu pantai tersebut harus nyaman, indah, sehat dan aman untuk berwisata (Mardani, I 989).
dst.