Analisis Pengembangan Perikanan Gillnet di Kabupaten Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat
Abstract
Usaha penangkapan ikan oleh nelayan di Kabupaten Pontianak dilakukan
dengan berbagai alat tangkap dan umumnya masih bersifat tradisional. Salah satu
alat tangkap yang banyak digunakan oleh nelayan di Kabupaten Pontianak adalah
gillnet (jaring insang), alat tangkap ini sangat efektif untuk menangkap ikan
pelagis besar dan ikan pelagis kecil serta memiliki selektivitas yang tinggi. Gillnet
yang digunakan oleh nelayan di Kabupaten Pontianak didominasi oleh gillnet
permukaan (surface gillnet) dengan cara pengoperasian semi hanyut (drift gillnet).
Penelitian tentang perikanan gillnet di Kabupaten Pontianak, Provinsi
Kalimantan Barat terdiri dari 4 bagian yang bertujuan (1) menganalisis tingkat
pemanfaatan SDI target penangkapan alat tangkap gillnet, (2) menganalisis
keragaan faktor-faktor produksi unit perikanan gillnet terhadap produktivitas hasil
tangkapan, (3) menganalisis kelayakan finansial suatu usaha perikanan gillnet, dan
(4) merumuskan strategi pengembangan perikanan gillnet. Data dan informasi
diperoleh dari responden secara purposive sampling menggunakan metode survei.
Data yang dikumpulkan adalah berupa data primer yaitu hasil wawancara dan
pengisian angket (kuisioner) serta data sekunder berupa publikasi resmi dari
instansi terkait. Analisis data menggunakan metode surplus produksi (Sparre dan
Venema 1999), metode faktor produksi Cobb-Douglas (Soekartawi 1999), metode
kriteria investasi (Pramudya 2001), serta metode Strength Weakness
Opportunities and Threats (SWOT) dan Quantitative Strategic Planning Matrix
(QSPM)(Rangkuti 2006).
Tingkat pemanfaatan sumber daya ikan target penangkapan nelayan gillnet
di Kabupaten Pontianak dianalisis dengan menggunakan metode surplus produksi.
Tujuan penggunaan metode surplus produksi adalah untuk menentukan tingkat
upaya (effort) optimum, yaitu suatu upaya yang dapat menghasilkan suatu hasil
tangkapan maksimum lestari tanpa mempengaruhi produktivitas stok secara
jangka panjang, yang disebut hasil tangkapan maksimum lestari (Maximum
Sustainable Yield/MSY). Nilai effort pada produksi lestari (Emsy) setelah dihitung
adalah 547 trip per tahun, sedangkan nilai hasil tangkapan maksimum lestari
(hmsy) adalah 789.6 ton per tahun. Secara bio-ekonomi usaha perikanan gillnet di
Kabupaten Pontianak dicapai pada produksi optimum sebesar 783.4 ton per tahun
dengan effort optimum sebesar 498 trip per tahun dan rente ekonomi sebesar Rp7
250 442 807.00 per tahun.
Metode analisis faktor produksi Cobb-Douglas digunakan untuk menduga
besarnya produktivitas perikanan gillnet. Pendugaan dilakukan terhadap faktorfaktor
produksi yaitu daya mesin, ukuran kapal, jumlah ABK, jumlah hari operasi
dalam satu trip, jumlah BBM, panjang dan tinggi gillnet. Berdasarkan analisis tstudent
pada selang kepercayaan α 0.01 terdapat tiga variabel yang berpengaruh
nyata terhadap hasil tangkapan yaitu faktor kekuatan mesin (PK), panjang jaring
(m) dan tinggi jaring (m)....dst
Collections
- MT - Fisheries [3019]