Show simple item record

dc.contributor.advisorWijayanto, Hari
dc.contributor.advisorSumertajaya, Made
dc.contributor.authorYunarti, Yuyun
dc.date.accessioned2023-06-14T05:59:52Z
dc.date.available2023-06-14T05:59:52Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119137
dc.description.abstractPasar modal syariah (Jakarta Islamic Index) merupakan salah satu alternatif tempat berinvestasi bagi para investor yang ingin mengembangkan investasi dalam bentuk saham syariah. Jakarta Islamic Index digunakan sebagai tolok ukur (benchmark) untuk mengukur kinerja investasi pada saham berbasis syariah. Sistem jual beli saham syariah yaitu menggunakan aturan syariah dimana saham merupakan bukti kepemilikan seseorang pada suatu aset atau perusahaan. Bentuk fisik saham yaitu selembar kertas, dan pada saham tersebut dinyatakan bahwa pemegang saham adalah pemilik perusahaan. Selain itu, saham juga dapat diperjualbelikan. Berinvestasi pada pasar modal syariah memungkinkan seorang investor mendapatkan keuntungan atau kerugian dengan jumlah besar dalam waktu singkat. Instrumen investasi seperti saham selain diharapkan dapat memberi keuntungan bagi investor, tentunya memiliki risiko. Risiko yang dimaksud yaitu kerugian. Sebelum menentukan untuk memilih instrumen investasi, seorang investor tentunya harus terlebih dahulu melihat seberapa besar risiko rugi yang akan ditanggung. Salah satu kegunaan analisis data deret waktu yaitu untuk menemukan pola sistematis sehingga dapat menyusun suatu model yang dapat menjelaskan perilaku masa lalu dari deret tersebut. Kegunaan lain yaitu untuk meramalkan nilai yang akan datang dari deret tersebut, yang pada akhirnya dapat mendukung proses pengambilan keputusan berdasarkan ketidakpastian (konsep peluang). Sehingga pemilihan dan penerapan metode yang tepat merupakan bagian yang penting dalam analisis data deret waktu. Data pada deret waktu memiliki ragam pengembalian harga saham tidak konstan di setiap titik waktunya. Menurut Jorion (1995) kondisi data seperti ini disebut heteroskedastisitas bersyarat (conditional heteroskedastic). Salah satu cara untuk mengatasi masalah heteroskedastisitas yaitu dengan melakukan pemodelan ragam yang dapat melakukan peramalan dengan tepat, artinya penyimpangan antar ragam aktual dengan ragam ramalan tidak terlalu jauh berbeda. Model deret waktu yang mengakomodasi adanya heteroskedastisitas pada data deret waktu bidang keuangan yaitu model Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH) yang diperkenalkan oleh Engle pada tahun 1982 kemudian dilanjutkan oleh Bollerslev pada tahun 1986 dan model Exponentially Weighted Moving Average (EWMA) yang diperkenalkan oleh Nelson pada tahun 1990 (Tagliafichi 2001).....dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Argicultural University (IPB)id
dc.subject.ddcStatisticsid
dc.subject.ddcStatistics modelsid
dc.titlePemodelan Risiko Berinvestasi Menggunakan Model ARCH/GARCH dan Model EWMA (Studi Kasus : Jakarta Islamic Index)id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordEWMA Modelid
dc.subject.keywordGARCH Modelid
dc.subject.keywordMAPEid
dc.subject.keywordVaRid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record