dc.description.abstract | Masyarakat nelayan merupakan bagian dari kelompok masyarakat yang
tinggal di daerah pesisir. Pada umumnya mereka adalah kelompok masyarakat
tertinggal yang berada pada level paling bawah, baik tertinggal secara ekonomi,
sosial, maupun budaya. Karena penghasilan mereka masih tergantung pada kondisi
alam, maka sulit bagi mereka untuk merubah kehidupannya menjadi lebih baik.
Sebagai nelayan tradisional bukan saja berhadapan dengan ketidakpastian
pendapatan dan tekanan musim paceklik ikan yang panjang, tetapi mereka juga
dihadapkan dengan persoalan manajemen keuangan dan pemasaran hasil
produksinya.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk berusaha
meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan, baik melalui pemberian bantuan
peralatan tangkap, kemudahan akses permodalan, maupun melalui program
pemberdayaan masyarakat pesisir. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan
kesejehteraan masyarakat pesisir, termasuk nelayan. Akan tetapi tidak semua
program tersebut tepat sasaran dan hasil yang diperolehpun belum sesuai dengan
yang diharapkan. Fakta-fakta permasalahan itulah mendorong dilaksanakannya suatu
penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat program pemberdayaan
masyarakat nelayan, serta untuk merumuskan kembali strategi kebijakan
pemberdayaan masyarakat nelayan di desa Kusu Lovra, dimana sebagian besar dari
mereka adalah termasuk nelayan tradisional dengan tingkat pendidikan yang relative
rendah.
Tujuan dari dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui kondisi sosial
ekonomi masyarakat nelayan di Desa Kusu lovra, 2) Mengetahui sejauh mana usaha
di sektor perikanan mampu menopang pemenuhan kebutuhan hidup keluarga nelayan
di desa Kusu Lovra, 3) Mengetahui faktor-faktor apa yang menghambat keberhasilan
program pemberdayaan masyarakat nelayan desa Kusu Lovra? dan 4) Merumuskan
kembali strategi pemberdayaan masyarakat nelayan desa Kusu lovra, serta
menentukan prioritas program pemberdayaan masyarakat.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus. Studi kasus
adalah studi intensif dan terperinci mengenai suatu objek yang dilakukan dengan
berpedoman pada kuesioner (Soekartawi 1986). Penelitian ini dilakukan selama 7
bulan yang dimulai dari studi literatur, pembuatan proposal, pengumpulan data dan
penyusunan laporan. Penelitian lapangan dilaksanakan pada bulan Desember 2009
sampai dengan Juni 2010. Penelitian ini dilakukan di desa Kusu Lovra kecamatan
Kao Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara......dst | id |