dc.description.abstract | Sistem zonasi Taman Nasional Laut Karimunjawa yang dibentuk untuk menjawab pengelolaan yang berkelanjutan belum dapat memberikan hasil yang optimal sebagaimana yang diinginkan. Untuk itu perlu dikaji seberapa besar kinerja zonasi yang selama ini diterapkan sesuai dengan potensi sumberdaya dan kesesuaian zonasi berdasarkan distribusi kualitas sumberdayanya. Metode yang dipergunakan untuk menginventarisasi potensi sumberdaya berdasarkan keberadaan dan tingkat perubahannya dalam kurun -waktu 1997-1999 adalah metode analisis data citra satelit. Sedangkan untuk mengukur tingkat kesesuaian zonasi berdasarkan kualitas sumberdaya dimaksud dipergunakan analisis spasial dengan pendekatan Cell Based Modeling. Hasil analisis data citra menunjukkan bahwa ada kecenderungan semakin menurunnya luasan sumberdaya pesisir, yaitu seluas 11,07 ha untuk mangrove dan 626,72 ha untuk terumbu karang. Sedangkan berdasarkan hasil analisis spasial terhadap sistem zonasi yang diterapkan selama ini terlihat bahwa sumberdaya yang terlindungi dalam zona inti dan zona perlindungan adalah seluas 397,71 ha atau 144,66 ha lebih besar jika dibandingkan dengan zona eksisting. Dengan demikian sistem zonasi yang ada masih perlu ditingkatkan kinerjanya dengan mempertimbangkan fakfor distribusi kualitas sumberdaya secara lebih proporsional sesuai dengan karakleristik individu sumberdayanya. | id |