View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Fisheries
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Fisheries
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Teknologi Penangkapan dan Pengembangan Usaha Perikanan Tenggiri di Kabupaten Belitung: Suatu Pendekatan Sistem Bisnis Perikanan

      Thumbnail
      View/Open
      Fulltext (10.97Mb)
      Date
      2006
      Author
      Budiman, lrham
      Zulkarnain
      Haluan, John
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Tujuan utama dari pelaksanaan otonomi daerah sebagaimana tersirat dalam UU No. 22 tahun 1999 (telah diubah menjadi UU No. 32 tahun 2004) dan PP No. 25 tahun 2000 (telah diubah menjadi PP No. 72 tahun 2005) adalah mempercepat perkembangan ekonomi daerah. Cara yang paling efektif dan efisien untuk membangun ekonomi daerah yaitu mentransformasikan keunggulan-keunggulan komparatif yang dimiliki daerah menjadi keunggulan kompetitif yang memiliki daya saing. Kabupaten Belitung adalah salah satu wilayah yang dikaruniai potensi bahan tambang yang sangat besar. Berbagai jenis bahan tambang seperti kaolin, pasir kwarsa, tanah liat, pasir urug, batu granit, zircon dan timah dengan mudah ditemukan di wilayah ini. Bahkan hingga akhir dasawarsa 80-an pertambangan timah sempat menjadi icon Kabupaten Belitung dan menjadi motor penggerak (prime mover) perekonomian. Penurunan harga timah dipasaran internasional yang terjadi pada awal dasawarsa 90-an menjadikan kegiatan pertambangan timah menjadi tidak kompetitif. Kondisi ini diperparah oleh semakin menipisnya cadangan timah serta meningkatnya biaya produksi. Meskipun secara de facto kegiatan penambangan timah telah mengalami keruntuhan, namun saat ini kegiatan penambangan timah skala tradisional yang lazim disebut Tl (tambang inkonvensional} masih terus dilakukan bahkan intensitasnya cenderung meningkat. Bahan tambang dapat dikategorikan sebagai bahan yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable). Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh PT. Timah, deposit timah di wilayah Bangka-Belitung hanya tinggal 10 tahun lagi jika dikelola dengan skala pertambangan modern (Kompas, 2001 ). Selain itu proses eksploitasi bahan tambang juga berpotensi merusak lingkungan. Hasil pendataan yang dilakukan Universitas Sriwijaya pada tahun 1999 menemukan sebanyak 887 bekas lokasi penambangan timah (kolong) dengan luas keseluruhan mencapai 1.712,65 ha dan kedalaman rata-rata 9,5 m (Kompas, 2001). dst ..
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118935
      Collections
      • MT - Fisheries [3203]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository