Show simple item record

dc.contributor.advisorGonarsyah, Isang
dc.contributor.advisorRustiadi, Ernan
dc.contributor.authorYusuf, Nurjannah
dc.date.accessioned2023-06-12T07:11:31Z
dc.date.available2023-06-12T07:11:31Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118903
dc.description.abstractPenelitian ini mengungkapkan bahwa luasnya lapangan kerja di sektor informal merupakan faktor penting dalam proses migrasi di kota. Mengkaji tingkat kesejahteraan migran di sektor informal dengan menelaah perilaku migran pelaku ekonomi informal dalam mengupayakan kehidupannya di kota. Tahap awal merupakan periode paling kritis. Strategi yang digunakan adalah pemenuhan kebutuhan dasar. Selanjutnya adalah strategi peningkatan pendapatan. Analisis regresi berganda digunakan untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan migran di sektor informal, dan uji Duncan digunakan untuk mengkaji hubungan antara status pekerjaan dengan pendapatan. Responden pelaku ekonomi sektor informal adalah pemulung, lapak, pedagang kakilima makanan dan pedagang kakilima pakaian. Jika dibandingkan upah nominal rata -rata per bulan buruh di Jabotabek tahun 2002 yaitu sebesar Rp. 983.600,00, maka pendapatan rata -rata migran sektor informal lebih baik yaitu sebesar Rp. 1.631.176,00 per bulan. Jika mengacu pada rata-rata biaya hidup di Jabotabek (Republika, 2003) adalah Rp. 400.000,00 per bulan, maka profesi pemulung yang paling rendah rata -rata pendapatannya, yaitu Rp. 444.000,00 per bulan masih tergolong mampu hidup di kota. Hal ini menunjukkan bahwa ekonomi sektor informal tidak dapat diabaikan dalam perekonomian perkotaaan.id
dc.language.isoidid
dc.subject.ddcRegional Developmentid
dc.titleAnalisis ekonomi sektor informal di Kota Tangerangid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordeconomic sectorid
dc.subject.keywordeconomyid
dc.subject.keywordinformal sectorid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record