Show simple item record

dc.contributor.advisorSoelistyowati, Dinar Tri
dc.contributor.advisorHardiantho, Dian
dc.contributor.advisorAliah, Ratu Siti
dc.contributor.authorSatriani, Gloria Ika
dc.date.accessioned2023-06-12T06:56:52Z
dc.date.available2023-06-12T06:56:52Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118881
dc.description.abstractNila (Oreochromis niloticus) merupakan spesies ikan air tawar yang potensial secara ekonomi karena rasa dagingnya yang lezat, bernilai gizi tinggi dan disukai masyarakat. Ikan nila memiliki daya adaptasi tinggi terhadap lingkungan budidaya, laju pertumbuhan cepat, efisien dalam pemanfaatan pakan dan relatif tahan penyakit. Namun, dalam pembudidayaannya belum dilakukan pengelolaan induk yang baku sehingga produksinya menurun. Berdasarkan data tahun 2003 menunjukkan adanya peningkatan mortalitas sebesar 30%, penurunan bobot rata-rata panen sebesar 24%, penurunan sintasan sebesar 41%, dan peningkatan FCR hingga 57%. Keterbatasan jumlah induk sebagai sumber genetik dan proses penangkaran yang tidak terpola berdampak pada peningkatan inbreeding sehingga menghambat aliran genetik (genetic drift), penurunan heterozigositas dan ragam alel, maupun kemungkinan pembentukan populasi baru dengan ragam genetik yang rendah (founder effect). Selain itu, sifat ikan nila yang cepat matang gonada dan sangat mudah kawin (overbreed) diduga sebagai penyebab utama penyusutan ragam genetik karena tekanan inbreeding yang berdampak pada rendahnya daya adaptasi dan performa anakan. Salah satu upaya memperbaiki kualitas induk dan benih pada pembudidayaan ikan nila dapat dilakukan melalui program penangkaran selektif yaitu menerapkan pola seleksi breeding dan persilangan yang diarahkan untuk menghasilkan keturunan yang memiliki mutu genetik dan fenotipe unggul. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program penangkaran selektif ikan nila generasi kelima yang dilakukan oleh Pusat Pengembangan Induk Ikan Nila Nasional (PPIINN) di BBPBAT Sukabumi. Berdasarkan pemetaan genotipe menggunakan marka mikrosatelit DNA untuk 3 loci (UNH 123*, UNH 172*,UNH 216*) dan pengamatan fenotipe pada sifat terukur yang bernilai ekonomi yaitu bobot tubuh dan panjang tubuh standard. Program seleksi dan persilangan dimulai dengan crossbreeding pada generasi kesatu dan kedua, dilanjutkan dengan inbreeding pada generasi ketiga dan keempat, serta persilangan resiprok pada generasi kelima. Sumber genetik yang digunakan sebagai populasi dasar (base population) pada persilangan generasi pertama adalah Nila Taiwan dan Nila G6 (TG6), Nila Citralada (CL), Nila Putih (NP), GIFT G6 (G6), Nila GET (GET), Nila GIFT G3 Wanayasa (WN), dan Nila GIFT G3 keturunan ketiga (F3). Persilangan resiprok pada generasi kelima menggunakan sumber genetik dari 3 famili yang dipilih dari generasi keempat (IV.05, IV.19, IV.40) dan menghasilkan 9 famili baru yaitu 3 populasi inbreed (V.0505, V.1919, V.4040) dan 6 populasi hibrid resiprok (V.0519, V.0540, V.1940, V.1905, V.4005, V.4019).id
dc.description.abstractFifth generations of tilapia from the several strains have been produced by using selective breeding program in Main Center for Freshwater Aquaculture Development (MCFAD) Sukabumi, West Java. This research aimed to evaluate the family selection programme of some highly economic traits and to describe the genetic variability of the fifth generation using DNA microsatellite marker. The 180 individuals have been collected from fifth generation of nine reciprocal mated between three families selected from fourth generation of Tilapia (05, 19, 40) and were analised for genotype and fenotype variability. Three microsatellite loci such as UNH 123*, UNH 172*, UNH 216* were used as genetic markers for measuring genotype variability and family relationships. The results showed that the largest amount of genetic variability between population was V.4005, otherwise V.0540 was the lowest. In this case, the genetic distance relationship of inbreed V.0505 was higher (0,3875) than inbreed V.4040 which showed more resemble to others and indicated the best mean of body length and body weight phenotypic. The heritability of these phenotypes was highly, especially on hybrid V.4019 and V.0540 as high as inbreed V.0505. The genetic response of selection per generation on body weight of female (60,63%) was lower than male (62,55%), whereas on body length the values ranged between 15-16%. Based on this research, family V.4040 could be considered as one of the genetic resource selected for next generationid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcFisheriesid
dc.subject.ddcFish breedingid
dc.titleKeragaman genotipe dan fenotipe ikan nila (Oreochromis niloticus) generasi kelima hasil seleksiid
dc.title.alternativeGenotype and Fenotype Variability of The Fifth Generation of Tilapia Oreochromis nilotcus Stock Produced by Selective Breeding Program.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordTilapiaid
dc.subject.keywordMikrosatelitid
dc.subject.keywordPhenotypeid
dc.subject.keywordGenotypeid
dc.subject.keywordSeleksiid
dc.subject.keywordHeritabilityid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record